PinkKorset.com, Jakarta – Pengusaha ini disebut Fortune sebagai salah satu orang yang paling berpengaruh di Indonesia. Siapa Wempy Dyocta Koto dan mengapa ada penghargaan atas namanya?
Majalah Fortune menyebutnya sebagai salah satu orang yang paling berpengaruh di Indonesia melalui daftar ‘Fortune 40 Under 40’.
Ia juga dianugerahi salah satu penghargaan bergengsi, The Asia Pacific Entrepreneurship Award karena dianggap sebagai pengusaha dan pemodal ventura sukses .
Menurut Wempy, yang saat ini bertempat tinggal di London, ‘The Wempy Dyocta Koto Award’ adalah tanda cintanya untuk Indonesia. “Negara di mana saya lahir dan merupakan kewarganegaraan saya.”
Konsep ‘The Wempy Dyocta Koto Award’ terinspirasi saat ia menjadi mahasiswa di THNK School of Creative Leadership di Amsterdam, Belanda. Wempy adalah WNI pertama yang diundang dan diterima di sekolah tersebut.
Siswanya merupakan pengusaha, pengusaha sosial, penasehat presiden dan perdana menteri, pemimpin perusahaan dan bangsawan. Sekolah ini mendorong pemimpin global untuk membuat dan mengakselerasi proyek-proyek yang dapat mengubah dunia.
Pada usia 38 tahun, Wempy merasa sudah saatnya mengejar proyek ‘warisan’, sebuah inisiatif yang berdampak besar, terukur dan memiliki potensi untuk lebih bermanfaat di dunia.
“Ini adalah sebuah proyek yang didorong oleh tujuan dan pertanyaan ‘mengapa’ yang berasal dari dalam hati,” paparnya.
![[wempydyoctakoto]](https://i0.wp.com/pinkkorset.com/wp-content/uploads/2015/07/WempyDyoctaKoto-585.jpg)
[wempydyoctakoto]
Anak-anak, siswa dan orang dewasa berpergian naik kereta api dan bus selama lebih dari 24 jam, bahkan tidur di terminal, melintasi pulau dengan kapal feri dan berganti pesawat, hanya untuk melihat Wempy berbicara selama satu jam.
Selain akun media sosialnya menerima banyak permintaan untuk bertemu, ada pula permintaan mentoring. Bahkan, gadis kecil berusia 12 tahun memintanya untuk tak pernah meninggalkan Indonesia agar bisa jadi mitra bisnisnya.
“Bagaimana saya, sebagai seorang individu, sungguh-sungguh menyalurkan energi, semangat dan gairah yang menggebu-gebu untuk pendidikan dan emansipasi?” Itulah tantangan bagi Wempy.
Selanjutnya:
