Pentingnya Asupan Air untuk Karyawan Sibuk [PinkKorset/hawkeye]

Pentingnya Asupan Air untuk Karyawan Sibuk

PinkKorset.com, Jakarta – Kurang cairan tubuh bisa menurunkan produktivitas kerja. Anda karyawan sibuk? Ada beberapa hal yang harus diketahui mengenai kebutuhan cairan tubuh.

Data Badan Pusat Statistik pada Februari 2014 menyebutkan, terdapat 125,3 juta jiwa masyarakat pekerja di Indonesia. Sebanyak 70% diantaranya bekerja di industri kecil menengah atau sektor informal.

Sektor tersebut mempunyai tingkat pendidikan rendah sehingga belum banyak berpengetahuan mengenai fungsi dan kebutuhan air pada pekerja.

“Kami terus berupaya menciptakan masyarakat pekerja Indonesia yang sehat sesuai pasal 164 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan,” ucap dr. Anung Sugihantono, Mkes, Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak saat membuka talkshow bertajuk ‘Apakah Minum 2 Liter Sehari Cukup bagi Pekerja?’ di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (4/3/2015).

Asupan cairan bagi tubuh begitu penting. Seperti diketahui, kondisi kurang cairan dalam tubuh berakibat menurunkan daya konsentrasi, kemampuan berpikir dan kewaspadaan seseorang. Bahkan berpotensi negatif bagi kualitas kinerja, produktivitas dan keselamatan pekerja.

Talkshow sekaligus acara peluncuran buku Pedoman Kebutuhan Cairan bagi Pekerja agar tetap Sehat dan Produktif ini diprakarsai oleh Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (PERDOKI).

“Tujuan kami meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat pekerja.  Salah satu cara sederhana yaitu pemenuhan kebutuhan cairan bagi pekerja namun seringkali diabaikan. Kami berharap buku ini dapat menjadi pedoman bagi praktisi kesehatan dan non-kesehatan,” kata dr. Nusye E. Zamsiar, MS, SpOk, Ketua Umum PERDOKI pada acara yang sama.

Asupan cairan bagi pekerja berbeda-beda dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. “Kebutuhan cairan berbeda-beda, dipengaruhi oleh berat badan, aktivitas, usia, jenis kelamin, lingkungan, keadaan sakit dan perempuan hamil serta menyusui,” ujar dr. Maya Setyawati, MKK, SpOk, perwakilan Tim Penulis buku Pedoman Kebutuhan Cairan bagi Pekerja agar tetap Sehat dan Produktif.

Menurut Maya, Berdasarkan kalori rata-rata orang dewasa yang melakukan aktivitas ringan (ibu rumah tangga maupun pekerja kantor di ruangan ber-AC), kebutuhan air bagi tubuh per hari sebanyak 2.500 ml untuk laki-laki dan 2.300 ml untuk perempuan.

“Proporsi kebutuhan air ini diperoleh dari makanan sebanyak 20% dan sisanya dari air minum/air putih,” ucap Maya menjelaskan.

Minum air putih pun tidak perlu berlebih karena akan memberatkan kerja ginjal. “Sebaiknya minum air putih yang cukup dan rutih, misalkan minum satu gelas (150-200 ml) per jam,” kata Maya mengingatkan. Ia juga mengingatkan jangan tunggu haus untuk minum air putih. “Kondisi haus berarti tubuh sudah mengalami dehidrasi ringan,” ujar Maya menambahkan.

Ketika demam, asupan air harian pun perlu ditambahkan. “Peningkatan 1-100 C jumlah air minum ditambah 20% dari kebutuhan harian,” kata Maya.

Asupan cairan lebih baik berasal dari sayuran, buah-buahan dan air putih. Air yang mengandung soda, kafein, kadar gula tinggi dan alkohol akan memicu pekerja mengalami dehidrasi. Suhu air minum yang disarankan sesuai dengan temperatur ruangan.

“Minum air pada suhu ruang (10-150 Celcius) lebih baik karena akan berfungsi sebagia reaktan dan katalisator metabolisme yang lebih optimal,” ucap Maya menjelaskan suhu air minum.

Kondisi cairan tubuh bisa dilihat dari warna urin melalui parameter urine chart. Sebaiknya cek warna urin bukan saat baru bangun tidur karena tidak mencerminkan kondisi cairan tubuh yang optimal.

Bagi pihak penyedia pekerjaan atau perusahaan diperlukan peran aktif untuk mengingatkan dan menyediakan sarana yang menunjang pemenuhan asupan cairan tubuh bagi setiap pekerja.

“Hal ini bisa dilakukan dengan memasang urine chart di toilet, menyediakan air minum dan toilet yang mudah dijangkau oleh para pekerja,” ucap Nusye.