PinkKorset.com, Jakarta – Memilih sekolah balet untuk buah hati memang gampang-gampang sulit. Apa saja yang harus diperhatikan?
Saat ini, kursus balet di kota-kota besar di Indonesia sudah menjamur. Namun, tetap saja orang tua perlu cermat memilih kurikulum yang digunakan sanggar tersebut.
Stefi Siera Ngangi, Pemilik dan Pengajar Sekolah dan Sanggar Tari Stefi’s House of Creativity mengatakan, kurikulum pendidikan balet ini penting karena berimbas pada metode pembelajaran.
“Kalau sejak kecil pengajarannya berdasarkan kurikulum yang salah, otomatis sudah besar akan terbiasa dengan posisi salah,” katanya kepada PinkKorset.com.
Ia menyarankan para orangtua mencari kursus balet yang memiliki ujian internasional.
Pasalnya, pendidikan balet yang salah amat riskan, ”Terutama dampaknya pada postur tubuh anak ketika ia sudah dewasa.”
Menurutnya, standar kurikulum pendidikan balet di Indonesia ada 4 yaitu, Royal Academy of dance (RAD) dari London, Vaganova dari Rusia, Australian Teacher of Dancing (ATOD) & Commonwealth Society of Teacher of Dancing (CSTD) dari Australia.
“Kurikulum ini punya ujian internasional. Kalau sanggar atau sekolah balet tidak menggunakan kurikulum ini melainkan dari diknas, berarti bukan sekolah internasional. Ijazah pun bukan taraf internasional,” katanya.
Di sanggar Stefi’s House of Creativity, ia menerapkan kurikulum RAD dan CSTD yang disesuaikan dengan tingkatan kelas.
Setiap tahun, selalu mengadakan satu kali ujian dan satu kali pementasan sebagai evaluasi siswa dan pesta kelulusan.
