Valentine Bukan Berarti Boros

PinkKorset.com – Untuk kekasih, sebagian besar dari kita rela merogoh kocek dalam-dalam. Tapi ini bukanlah satu-satunya alasan kita rela mengeluarkan banyak uang saat Valentine.

Sebuah riset baru-baru ini memperkirakan, orang Amerika akan menghabiskan sekitar US$18,9 miliar saat Valentine tahun ini. Angka itu merupakan sebuah rekor terbesar.

Sebelum Anda mencap orang Amerika terlalu memuja Valentine, mari lihat sejarahnya. Mengapa belanja Valentine berubah seiring perkembangan jaman dan mengapa kita tetap melakukannya.

Bisa dikatakan, ini alasan-alasan kita sebaiknya memperlakukan Valentine dengan masuk akal.

Seperempat laki-laki mengeluarkan uang saat Valentine karena merasa memang sudah sepantasnya atau mereka ingin diperlakukan secara istimewa.

Menurut polling Offers.com, hampir setengah responden laki-laki ‘merayakan’ Valentine karena ingin menghabiskan waktu berkualitas dengan pasangannya. Tapi hampir seperempatnya mengaku, mereka merasa wajib mengeluarkan uang saat Valentine agar si kekasih ‘membalasnya’. Adapun 13% dari responden perempuan berkata, mereka rayakan Valentine karena itulah yang dilakukan orang-orang.

Semakin lama usia hubungan dan bertambah usia Anda, semakin sedikit uang yang dikeluarkan.

Bukan berarti cinta diantara Anda berdua memudar. Tapi memang ini faktanya. Seperti sebuah jajak pendapat yang merata-rata belanja Valentine lelaki US$154 saat masih bertunangan dan US$136 untuk istrinya. Mereka yang bersama di bawah lima tahun, butuh waktu sebulan untuk menyiapkan Valentine.

Orang Amerika menghabiskan lebih dari US$700 juta untuk hadiah Valentine.. bagi hewan peliharaan!

Ini menurut data National Retail Federation. Jumlah tersebut sekitar dua kali lipat yang mereka habiskan untuk hewan peliharaan saat Halloween.

Satu dari lima perempuan beli hadiah Valentine untuk mereka sendiri.

Data dari Society of American Florists mengindikasikan, perempuan membeli bunga Valentine untuk ibunda mereka (30%), teman (19%), dan diri mereka sendiri (19%). Sedangkan laki-laki membeli bunga Valentine untuk pasangan mereka (63%), ibu (11%), teman (7%), dan diri sendiri (1%).

Harga bunga Mawar meroket saat Valentine.

Ini bukan khayalan Anda, bunga mawar memang dijual termahal setiap 14 Februari. Toko bunga menjualnya hampir dua kali lipat harga biasa, dengan alasan biaya transportasi dan kerja keras untuk memasok lebih banyak orang. Tentunya, ini ada hubungan dengan supply and demand. Harganya tinggi karena memang kita mau membayar.

Ada yang bertanggung jawab mengapa Valentine menjadi perayaan yang komersial.

Selama berabad-abad, Valentine adalah perayaan pagan Romawi, Lupercalia. Juga selebrasi dua santo Katolik yang sama-sama bernama Valentine dan dieksekusi pada 14 Februari. Di Jaman pertengahan, lambat laun muncul tradisi memberikan kartu buatan sendiri atau bunga kepara orang terkasih. Pada 1800-an, orang mulai saling memberikan cokelat dan pesan-pesan romantis. Dua pebisnis ‘bertanggung jawab’ untuk hal ini. Richard Cadbury yang mencetuskan ide penjualan cokelat Valentine dan Esther Howland mempelopori kartu Valentine.