PinkKorset.com, Jakarta – Beredarnya kabar tentang vaksin palsu membawa citra buruk terhadap dokter dan fasilitas kesehatan Indonesia. Apa ada skenario di balik masalah ini?
Perhimpunan Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menilai ada grand design dibalik masalah vaksin palsu ini.
Ketua Umum PB IDI Prof. Dr. I. Oetama Marsis, Sp.OG menduga, ada skenario besar yang berupaya melemahkan citra dokter dan tempat pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Ada suatu grand design luar biasa yang menargetkan profesi dokter dan rumah sakit,” katanya. “Ketika kepercayaan menurun, masyarakat hanya akan percaya dokter asing,” ucapnya dalam jumpa pers PB IDI di Jakarta, Senin (18/7/2016).
Menurutnya, dugaan ini muncul terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) maupun globalisasi. Seluruh sistem pelayanan Indonesia hampir 90% akan terkoneksi sistem asuransi pada 2019. Kondisi ini mencerminkan era terbuka sistem pelayanan kesehatan Indonesia.
Kasus vaksin palsu ini akan melemahkan kepercayaan masyarakat sehingga bukan tidak mungkin akan terjadi kekosongan dan intervensi asing.
Ia menambahkan, pemerintah dan aparat negara jangan hanya menangkap dokter maupun petugas kesehatan lain tetapi mencari tahu dalangnya. Kemudian sisi regulasi pengawasan juga perlu ditingkatkan.
Prof. Oetama menuturkan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pernah melapor adanya vaksin palsu sejak 2011 tetapi tidak ada respon dari kepolisian. Hal ini menjadi bom waktu yang sekarang terjadi. Kendati demikian, masalah ini perlu melirik awal mula vaksin palsu yang terjadi pada 2003.
“Ini momen tepat bagi pemerintah, Kemenkes dan BPOM untuk memberikan pelayanan yang baik,” pungkasnya.
