PinkKorset.com, Jakarta – Adelle luncurkan koleksi berlian yang terlihat lebih besar dari aslinya.
Label perhiasan tanah air ini menampilkan Rose D’Amour, koleksi perhiasan berlian solitaire yang dibuat dengan teknologi mesin CNC. Teknologi ini mampu membuat berlian terlihat dua kali lebih besar dari aslinya.
General Manager Adelle Jewellery Michael Surya mengatakan, sebagai label yang pertama kali menggunakan teknologi ini di Indonesia, pihaknya ingin memberikan solusi bagi pecinta perhiasan yang ingin tampil lebih mewah, tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
“Dengan perhiasan ini, Anda bisa mendapatkan perhiasan berukuran dua kali lipat lebih besar, dengan harga ukuran di bawahnya,”ujarnya di Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Rahasia teknologi mesin CNC, kata Michael, terletak pada pahatannya yang sempurna. Begitu sempurnanya, pahatan tersebut memberikan kilauan cemerlang sehingga membuat berlian terlihat lebih besar. Misal, berlian 0,5 karat akan terlihat seperti berlian 1,00 karat.
Rose D’Amour hadir dalam tiga koleksi, yakni cincin, kalung, dan anting, dalam desain klasik yang simpel. Koleksi cincin sendiri terbagi lagi menjadi 20 model. Berlian yang digunakan pun memiliki kualitas kejernihan (clarity) tingkat F VVS serta bersertifikat GIA (Gemological Institute of America). Harga koleksi Rose D’Amour sendiri dipatok mulai dari Rp 15 juta.
Adelle Jewellery turut melansir koleksi My Belle Crown Series yang harganya lebih rendah dari koleksi Rose D’Amour. Ditujukan bagi konsumen yang lebih muda, perhiasan ini tetap dibuat dengan teknologi CNC namun tidak semaksimal Rose D’Amour.
Tentang peran kemajuan teknologi dalam industri perhiasan, berlian khususnya, Michael mengatakan itu sangat berdampak positif baik bagi produsen maupun konsumen. Ia mencontohkan kehadiran mesin-mesin canggih yang khusus untuk memahat berlian.
“Proses produksi akan lebih cepat dan tingkat craftsmanship tentunya lebih tinggi. Model juga bisa lebih bervariasi sehingga memberi opsi yang lebih banyak lagi bagi konsumen,” katanya.
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
