PinkKorset.com, Jakarta – Majalah mode internasional dalam sebuah website?
Ya. Sebanyak lima menu atau halaman kini bisa Anda dijumpai dalam website www.FashionFrequency.com. Sebut saja Fesyen, Home Design, Lifestyle, Modeling dan Video.
Dengan berbagai hal unik tersebut, membuka menu atau halaman fesyen-nya, layaknya membuka sebuah majalah mode internasional.
Berbagai hal unik tersebut bisa ditemukan dalam Fesyen Frequency. Membuka halaman fesyen-nya, layaknya membuka sebuah majalah mode internasional. Apalagi tema, konsep foto, hingga styling pemotretan, dibuat serius, sangat matang dan seartistik mungkin.
Keseluruhan ide ini berasal dari Dela Dewi, fesyen enthusiast asal Indonesia.
Bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, perempuan lulusan Interior Design of Saddleback College in California ini meluncurkan website Fashion Frequency di Jakarta (21/4). “Alasan saya membuat website ini karena saya ingin membagi ide-ide saya di bidang fesyen, interior, photography dan art kepada masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Melalui halaman informasinya, ia juga berbagi inspirasi, kiat, serta tips dalam menata suatu ruangan.
Menurut perempuan penyuka warna-warna bright dan desainer seperti Kate Spade dan Moschino tersebut, ciri khas Fashion Frequency adalah busana yang cenderung ‘berwarna’. Mengapa?
“Dengan menggunakan fesyen, kita bisa mencari frekuensi dalam hidup yang membuat kita bahagia. Misalnya untuk saya, menggunakan warna-warna ceria dan terang atau bold and vibrant color dalam berpakaian, membuat saya merasa bahagia. Saya juga percaya bahwa warna dapat mengubah mood atau psikologi seseorang. Oleh sebab itu, saya akan memberikan pilihan kepada para perempuan agar mencoba berbusana dengan berbagai warna,” ujar Dela Dewi.
Melalui website ini, Dela Dewi ingin pula menggandeng desainer Indonesia. Ia mengajak desainer muda untuk bekerjasama menampilkan karya terbaik mereka. Misalnya saja ia memakai busana karya desainer tersebut kemudian meng-upload-nya pada websitenya “Saya berharap dengan adanya website ini, dapat membantu desainer Indonesia untuk lebih merambah marketnya di Amerika dan di negara bagian lainnya.”
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
-
- .
