PinkKorset.com, Jakarta – Orang Prancis dinilai memiliki gaya makan yang mampu menjaga keharmonisan keluarga. Seperti apa?
Dalam kebudayaan orang Prancis, makan ternyata tidak hanya sekadar mengenyangkan perut. Bagi mereka, makan merupakan rutinitas yang penting.
“Makan menimbulkan kebersamaan di keluarga sehingga menciptakan komunikasi lebih dekat,” kata Co Founder PT Api Metra Boga (Amuz Gourmet Restaurant) Gilles Marx di Jakarta, baru-baru ini.
Lihat saja tata cara makan kuliner Prancis, yakni duduk bersama di meja makan panjang dan saling berhadapan.
Dalam satu jamuan makan, setidaknya ada beberapa rangkaian menu, meliputi sajian pembuka, utama dan penutup. Berbagai alat makan pun disiapkan dan digunakan sesuai hidangan yang muncul.
“Duduk dan makan bersama, dengan ritual santapan 3 – 7 hidangan dalam satu set menu membutuhkan waktu makan yang lama. Sehingga setiap orang berkesempatan mencurahkan isi hati,” katanya lagi.
Tak heran bukan, bila gaya makan ini dinilai mampu menjaga keharmonisan keluarga?
Pendiri sekaligus chef (chef founder) Amuz Gourmet Restaurant ini menambahkan, ritual makan ini tak hanya berlaku dalam acara makan keluarga, namun momen lain, seperti pernikahan.
Di Indonesia, resepsi pernikahan hanya membutuhkan waktu 1-2 jam di gedung. Dengan ratusan bahkan ribuan tamu yang datang, tidak banyak waktu untuk mengobrol dan santai.
Berbeda dengan resepsi pernikahan di Prancis. “Tradisi pesta pernikahan di Prancis mengundang sedikit orang, paling banyak 100 orang. Kami bisa menghabiskan waktu 12 – 14 jam untuk makan sekaligus mengobrol dan saling sharing cerita,” ucapnya.
Makan gaya Prancis ini resmi diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia sejak 2010.
Melalui momentum tersebut, laki-laki asal Prancis ini berharap tradisi ini tetap lestari dan dapat dinikmati generasi muda dan seterusnya.
“Untuk itulah Prancis terus berpromosi kuliner Prancis agar keharmonisan keluarga tetap terjalin,” ucapnya.
