Jangan Sepelekan Bantu Korban Kecelakaan [dnaindia]

Jangan Sepelekan Bantu Korban Kecelakaan

PinkKorset.com, Jakarta – Melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas bukan hal sepele.

Sesaat setelah kecelakaan lalu lintas terjadi, orang-orang yang berada di sekitar tempat kecelakaan akan membantu korban dengan memberikan pertolongan pertama.

Namun, awamnya pengetahuan medis menimbulkan kesalahan dalam penanganan. Padahal, sedikit kesalahan dapat menyebabkan cedera bertambah parah.

Spesialis operasi tangan RS Siloam, dr. M Sadabaskara, SpOT menuturkan, kunci dari pertolongan pertama sebenarnya adalah sistem pernafasan, sirkulasi, disability (meliputi mata, mulut dan gerakan tangan) serta eksposur (bagian yang rentan terhadap risiko).

Tiga hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan:

  1. Beri pertolongan tanpa membahayakan diri sendiri
  2. Cobalah menenangkan korban dan melindunginya dari bahaya yang mungkin timbul
  3. Membawa korban ke tempat sarana medis jika perlu

Dijelaskan, bila korban masih sadarkan diri, cobalah bertanya mengenai titik sakit yang ia rasakan. Lihat sistem pernafasannya. Bisa juga dengan melihat perbedaan yang terjadi pada mata, mulut dan gerakan tangan korban. ”Mata orang yang menunjukkan reaksi saat didekati. Jika tatapanya kosong bisa jadi dia berada di tahap yang berisiko,”ujarnya.

Dr. M Sadabaskara juga menyarankan cek nadinya. Jika dibawah 100 per menit, itu pertanda bahaya. Tangan korban seharusnya juga bersuhu hangat ketika dipegang. Jika terasa dingin, artinya ada sesuatu yang berbahaya.

Menurutnya, korban yang berteriak atau mengaduh kesakitan juga lebih baik dibanding diam dan terbata-bata saat bicara, “Itu menunjukkan hal yang baik dan menandakan bahwa korban masih dalam dalam kendali alam sadarnya.”katanya.

Bila terdapat pendarahan segera kendalikan dengan menggunakan kain atau kasa menggunakan tambahan sedikit air, lalu tekan ditempat luka.

Sementara bagi korban luka bakar, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjauhkan sumber api. Kemudian area luka bisa didinginkan menggunakan air mengalir. Setelah kering, barulah bawa pasien ke RS.

”Tidak banyak masyarakat yang tahu, bahwa korban luka bakar yang mengalami cedera diatas 10%, lebih berbahaya ketimbang korban kecelakaan yang mengalami trauma kepala,”ujarnya.

Oleh karena itu, cara membawa pasien ke RS juga membutuhkan pengetahuan khusus. Kondisikan korban berada dalam posisi senyaman mungkin untuk menghindari kemungkinan kerusakan lebih lanjut pada cedera korban.