Langsing dan Lancar ASI Ala Nadia Mulya [IG]

Langsing dan Lancar ASI Ala Nadia Mulya

PinkKorset.com, Jakarta – Masa menyusui biasanya membuat para ibu mengalami peningkatan berat badan. Namun, tidak dengan Nadia Mulya.

Kendati telah melahirkan anak ketiganya, Delmar Bevandimulya Mudijana pada Juni 2016 yang lalu, berat badan Nadia hampir kembali normal.

Bila saat hamil berat badannya melonjak menjadi 70 kg, pascamelahirkan berat badan Nadia berangsur turun hingga 7 kg. Saat ini ia memiliki berat badan 59 kg. Mendekati berat badan ideal 55 kg.

Kendati berat badannya turun, produksi air susunya  (ASI) tetap banyak.

Apa rahasianya?

“Aku diet Nutrient Timing. Metode baru dari ahli nutrisi Amerika Serikat,” ucapnya kepada PinkKorset.com di Jakarta, Rabu (12/10/2016).

Nutrient timing merupakan metode diet untuk menurunkan berat badan secara perlahan melalui pengaturan jenis gizi makanan dan waktu konsumsi.

Puteri Indonesia 2004 ini mengaku, saat pagi hari ia hanya meneguk kopi hitam tanpa gula. Menurutnya, pagi hari adalah waktu tubuh membuang lemak (fat loss window). Walaupun tidak mengonsumsi karbohidrat tetapi tubuh masih bisa beraktivitas karena masih tersisa energi.

“Tetapi kalau lapar banget, bisa konsumsi protein,” katanya.

Kemudian ketika siang hari, Nadia hanya menyantap protein dan lemak. Begitu pula konsumsi serat dan sayuran hijau ditingkatkan. Bahkan asupan air minum per hari mencapai empat liter. Ia pun cukup terkejut dengan efek positif yang didapat.

“ASI lebih banyak dan pekat,” sambungnya.

Sementara konsumsi karbohidrat sangat dibatasi. Nadia pun menjauhi makan salad dan beberapa sayuran yang mengandung pati seperti jagung dan wortel.

Lalu perlukah karbohidrat?

Karbohidrat seperti nasi, jagung, kentang, roti gandum dan lainnya dapat dikonsumsi satu jam setelah berolahraga. Bila Anda tetap ingin menyantapnya hanya diperbolehkan menjelang tidur malam. Menurut Nadia, konsumsi zat gizi ini dapat merangsang hormon serotonin sehingga tidur lebih lelap dan metabolisme tubuh bekerja dengan baik.

“Sepekan pertama sangat berat tetapi setelah itu, otak kita terbiasa,” katanya.

Untuk memaksimalkan diet, ia juga mengimbangi dengan olahraga angkat beban (dumbbell) disertai protein shake maupun susu almond.