Produsen Kondom Siap Perangi Virus Zika [investigation]

Produsen Kondom Siap Perangi Virus Zika

PinkKorset.com – Sejumlah produsen alat kontrasepsi kondom akan membantu memerangi virus Zika.

Juru bicara World Health Organization (WHO) Gregory Hartl, menekankan bahwa hampir 100% kasus virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Namun, ada kemungkinan virus Zika juga tertular akibat aktivitas seksual. Hal ini menyusul kasus yang ditemukan di Amerika Serikat (AS), pasien virus Zika mengaku tertular setelah berhubungan intim dengan seseorang yang baru kembali dari Venezuela.

Terkait hal tersebut, beberapa produsen kondom menawarkan bantuannya.

Salah satunya Ansell Ltd, yang memproduksi merek kondom Skyn dan Lifestyles serta sarung tangan Karen untuk kebutuhan medis.

Jeyan Heper, Presiden dan General Manager Ansell yang berbasis di Australia mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi intensif dengan sejumlah lembaga kesehatan di Brazil dan beberapa negara sekitar untuk menawarkan bantuan dan informasi mengenai pencegahan dan penanggulangan virus yang sudah merebak di benua lainnya.

Pada 2014 lalu, Ansell telah menyiapkan 1 juta sarung tangan medis untuk menanggulangi virus Ebola yang merebak di Afrika Barat.

Sementara itu, produsen kondom perempuan, Female Health Co, telah berkomunikasi intensif dengan sejumlah lembaga kesehatan, termasuk lembaga kesehatan AS, Centers for Disease Control and Prevention serta WHO.

“Kami bekerja dengan lembaga kesehatan pemerintah di beberapa negara untuk membantu menyiapkan produk-produk yang bisa didistrubusikan atau direkomendasikan ke publik melawan virus Zika,” ujar Michele Greco, Direktur Keuangan Female Health Co.

Demikian pula Church & Dwight Co Inc yang memproduksi kondom merek Trojan mengatakan telah berkomunkasi aktif dengan sejumlah lembaga kesehatan, khususnya mengenai informasi terbaru virus Zika serta memantau kemungkinan bantuan yang akan disiapkan.

WHO mengatakan sedikitnya 26 negara di Amerika Selatan masuk dalam kasus luar biasa virus Zika. Selain sejumlah negara seperti Irlandia, Australia, dan Kanada yang dilaporkan menemukan kasus penularan virus ini melalui aktivitas seksual.