Psoriasis Turunkan Percaya Diri [psoriasis.qualitycarebyleo]

Psoriasis Turunkan Percaya Diri

PinkKorset.com, Jakarta – Siapapun akan merasa tidak percaya diri ketika memiliki penyakit kulit kronis bernama psoriasis.

International Federation of Pharmaceutical Manufacturers and Associations (2014) melansir dampak psikososial dan ekonomi akibat psoriasis. Sebagian besar pasien, yakni 89% merasa malu, 42% tidak percaya diri, 62% mengalami depresi dan 42% mendapatkan kesulitan besar dalam pekerjaannya.

Psoriasis tergolong penyakit kulit menahun (kronis) dan kambuhan, yang kemunculannya ditandai dengan bercak-bercak merah bersisik kasar dan tebal. Kondisi ini kerap menimbulkan dampak psikosisial. Apalagi bila kelainan muncul pada area yang mudah terlihat, seperti wajah.

“Kualitas hidup pasien psoriasis biasanya terganggu. Mereka cenderung malu dan depresi,”ujar dr. I Ketut Sukarta, SpKK, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) Jakarta di Jakarta, baru-baru ini.

Menurutnya, banyak orang belum memahami psoriasis. Penyakit kulit ini masih dianggap kutukan, turunan atau menular. “Ini tidak benar. Psoriasis bukan penyakit keturunan dan menular,” ucapnya.

Saat ini sebanyak 3% populasi dunia mengalami psoriasis. Bahkan terdapat 71 kasus baru psoriasis di Departemen Kulit dan Kelamin FKUI/RSCM.  Jenis terbanyak (85%) adalah psoriasis vulgaris, terdiri dari 11,7%, dewasa 70% dan geriatri 18,3%.

Kendati jumlah pasien psoriasis di Indonesia tidak sebanyak penyakit tidak menular lain, seperti stroke, penyakit jantung dan diabetes mellitus, tetapi psoriasis bersifat kronis, kambuhan dan berisiko 30% diturunkan (genetik).

Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui. Namun munculnya psoriasis dipengaruhi faktor genetik, sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel normal (autoimun), stres psikologis dan faktor lingkungan (infeksi bakteri streptococcus, cedera fisik, obat-obatan seperti  klorokuin, ace-inhibitor, ß blocker serta anti inflamasi non steroid.