Rumus Sederhana Cegah Penyakit Jantung

PinkKorset.com, Jakarta – Penyakit kardiovaskular termasuk penyebab kematian tertinggi di dunia. Padahal, ada rumus sederhana untuk mencegahnya.

Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang menyerang jantung dan pembuluh darah.  Selain jantung koroner, penyakit kardioavaskular  lainnya adalah  penyakit jantung bawaan, penyakit jantung karena hipertensi, penyakit jantung reumatik, penyakit jantung aritmia, dan lain-lain.

Spesialis jantung dr. Isman Firdaus, SpJP(K) mengatakan, ada lima faktor utama yang menjadi penyebab utama penyakit jantung. Yakni, kencing manis, merokok, darah tinggi, kolesterol, dan riwayat keturunan jantung.

“Kalau punya salah satu dari kelima faktor risiko utama itu, sebaiknya waspada. Karena potensi untuk terkena penyakit jantung akan lebih besar,” katanya di Jakarta, Jumat (15/4/2016).

[cardiohealth]

Untuk mencegah penyakit kardiovaskular, ada rumus yang cukup sederhana yakni 035140530. Kumpulan angka itu memberi panduan apa yang harus dilakukan seseorang untuk menghindari terkena penyakit kardiovaskular.

0: 0 asap rokok atau arti lainnya adalah jangan merokok
Asap rokok mengandung lebih dari 4.800 zat kimia yang sangat berbahaya untuk kesehatan. Menurut Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rokok telah membunuh 5,4 juta orang per tahunnya atau rata-rata setiap enam detik penyakit yang disebabkan oleh rokok dapat membunuh satu orang.

Rokok juga adalah musuh jantung. Di bungkus rokok jelas-jelas tertulis bahwa merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. “Jadi hindarilah merokok kalau tak ingin kena penyakit jantung. Apalagi yang sudah ada indikasi penyakit jantung, sudah harus berhenti  merokok total,” katanya.

3: 3x seminggu aktifitas fisik
Berolahragalah jalan kaki paling kurang 3 kali seminggu sejauh 3 kilometer selama 30 menit.  Olahraga secara teratur akan mencegah timbulnya ciri penyakit jantung.

5: 5 porsi buah dan sayur
Makan sehat dengan 5 porsi buah dan sayur. Makanan tinggi serat seperti buah-buahan dan sayuran sangat bermanfaat untuk kesehatan pembuluh darah dan jantung.

140: cek tensi secara reguler dan tidak boleh di bawah 140 mm/Hg

Tekanan darah yang normal pada manusia dewasa adalah di bawah 120/80 mm/Hg. Umumnya, tekanan darah di atas 140/90 dianggap tinggi. Tekanan darah tinggi  bila tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan jantung bekerja terlalu berat sehingga mengalami kerusakan serius. Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.  “Jadi jika tensi melebihi 140  itu harus waspada,” ujar Isman.

5: kadar kolesterol tidak boleh lebih dari 5 5 mmol/L
Kolesterol berbahaya karena dapat memicu serangan jantung akibat peredaran darah tidak lancar. Kolesterol  terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Kolesterol LDL adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya berlebih di dalam darah, akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah.

Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Bila kolesterol tinggi akan terjadi penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang dapat menimbulkan serangan jantung. Sementara penyumbatan pada pembuluh darah otak dapat menimbulkan serangan stroke.

3: kadar LDL tidak boleh lebih dari 3 mmol/L
Pembuluh darah koroner mengalami penyempitan akibat kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) yang mengendap. Kolesterol jahat adalah faktor risiko utama penyebab penyakit jantung koroner.

0: tidak obesitas atau kelebihan berat badan
Obesitas merupakan faktor resiko bebas bagi penyakit kardiovaskular. Kelebihan berat badan mempengaruhi faktor resiko penyakit kardiovaskular seperti peningkatan level kolesterol LDL, trigliserida, tekanan darah, level gula darah dan menurunkan level kolesterol HDL serta meningkatkan resiko perkembangan penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan aritmia jantung.
“Berat tubuh perlu dijaga agar ideal  untuk menurunkan resiko penyakit kardiovaskular,” ujarnya.