Waxing Bulu Vagina Berisiko Iritasi [pinkcherrywax]

Waxing Bulu Vagina Berisiko Iritasi

PinkKorset.com, Jakarta – Menghilangkan habis bulu vagina bukan cara tepat kendalikan kelembaban di area kemaluan perempuan ini.

Ahli Kandungan RSIA Limijati Bandung dan RSIA Harapan Bunda Bandung, dr. Ogi Dewangga SpOG mengatakan, waxing berarti mencabut bulu sampai ke akar dan menimbulkan luka kecil tak terlihat (mikro lesi).

“Mikro lesi memungkinkan kuman masuk ke kulit dan menimbulkan iritasi,” katanya di Jakarta, baru-baru ini.

Dr. Ogi mengatakan, bulu kemaluan sebenarnya juga memiliki manfaat, yakni sebagai aerasi atau pertukaran udara. “Bulu menghindari kulit dan celana langsung bersentuhan sehingga tersedia celah sirkulasi,”ujarnya.

Menjaga kelembaban area vagina sangat penting. Bila terlalu lembab, vagina akan mengeluarkan sekret (cairan sekresi vagina) lebih banyak. Efeknya menimbulkan keputihan, tumbuh jamur, gatal, bau, mengeluarkan cairan berbusa, kekuningan dan kehijauan.

“Bila cairan berwarna kehijauan berarti sudah infeksi,” pungkasnya.

Sementara vagina terlalu kering menyebabkan kulit kering dan risiko iritasi akibat gesekan dan kerusakan jaringan epidermis.

Lalu bagaimana cara tepat memperlakukan bulu vagina?

Dr. Ogi menyarankan merapikan bulu tidak dengan dicukur, “Bulu ibarat spons, tetap dirapikan dengan cara dipotong dengan gunting,” tutupnnya..