Sarapan Anak Indonesia Gizinya Rendah [oboi]

Sarapan Anak Indonesia Gizinya Rendah

PinkKorset.com, Jakarta – Hampir separuh anak-anak di Indonesia mengonsumsi sarapan bergizi rendah dengan asupan energi kurang memadai.

Berdasarkan studi bertajuk Breakfast Habit and Academic Performance among Suburban Elementary School Children (2013) menunjukkan, 44,6% anak Indonesia masih mengonsumsi sarapan bergizi rendah dengan asupan energi kurang dari kebutuhan yang dianjurkan. Sementara sarapan harus memenuhi 15-25% kebutuhan energi harian.

Padahal kebiasaan sarapan dapat meningkatkan prestasi di sekolah. Sebanyak 51,7% anak (6-12 tahun) yang terbiasa sarapan memiliki prestasi lebih baik ketimbang anak yang tidak terbiasa sarapan. Bahkan, anak sarapan dengan gizi seimbang memiliki nilai akademis 4,5 kali lebih tinggi daripada anak yang sarapan tanpa gizi lengkap.

Ahli gizi senior PT NAFAS Nutri Sejahtera Sari Sunda Bulan memaparkan, sarapan sehat idealnya mengandung gandum utuh, susu, buah atau sayur-sayuran, telur dan kacang-kacangan sebagai pilihan sumber protein.

“Sereal sarapan dengan gandum utuh yang dilengkapi dengan susu dan buah-buahan adalah pilihan yang baik,” katanya saat acara Nestlé Breakfast Cereals di Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Untuk menjawab isu tersebut, Nestlé Breakfast Cereals hadir memberikan informasi sarapan sehat terkait manfaat gandum utuh. Program ini merupakan kelanjutan kampanye Ayo Bangun Indonesia sebagai bentuk komitmen Nestlé untuk terus menginspirasi masyarakat dan keluarga Indonesia mengadopsi kebiasaan sarapan sehat sehari-hari.

Regional Nutrition and External Affairs Manager di CPW Asia-Middle East-Africa Ece Durukan menambahkan, Gandum utuh memiliki tiga bagian gandum yang alami dan paling sarat akan nutrisi.

“Mengonsumsinya secara rutin terbukti menurunkan berat badan, tingkat kolesterol, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2,” pungkasnya.