Awas, Bahaya Gangguan Pertumbuhan Janin [rtbf]

Awas, Bahaya Gangguan Pertumbuhan Janin

PinkKorset.com, Jakarta – Seringkali bumil tidak menyadari pertumbuhan janin terhambat. Kondisi ini menimbulkan masalah kesehatan serius pada janin.

Konsultan Fetomaternal dari RSAB Harapan Kita dr. Irvan Adenin SpOG(K) mengatakan, 26% janin meninggal akibat adanya pertumbuhan janin terhambat (PJT) tetapi 70% kematian janin dapat dicegah jika kelainan diketahui sebelum umur 34 minggu.

“Bila PJT terdeteksi pada saat itu, pilihan terbaik dilahirkan dini,” ucapnya saat diskusi Forum Ngobras bertajuk Nutrisi Tepat untuk Kehamilan yang Sehat di Jakarta, Senin (18/12/2017).

Langkah tersebut perlu dilakukan karena janin sudah tidak menerima makanan maksimal. Bila dibiarkan janin mengalami kejang-kejang hingga kematian karena kekurangan oksigen di otak (hipoksia).

Kendati janin selamat dilahirkan tetapi berisiko mengalami cerebral palsy, sulit bicara dan retardasi mental yang ditandai nilai IQ di bawah 70 serta sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari sebelum umur 18 tahun.

“Anak berisiko tinggi mengalami diabetes dan hipertensi saat dewasa,” sambungnya.

Pertumbuhan janin dapat dipantau dengan kurva pertumbuhan, pemeriksaan air ketuban dan ukuran lingkar perut janin. Salah satu upaya mencegah PJT yakni memelihara kesehatan pembuluh darah ibu maupun bumil. Jika Anda memiliki hipertensi dan diabetes maka harus mengendalikan penyakit tersebut.