PinKKorset.com – Diet ini banyak memikat perempuan karena menjanjikan menurunkan berat badan. Benarkah efektif?
Diet mono (monotrophic meals) sempat populer pada pencarian Google tahun lalu setelah Youtuber yang dikenal sebagai Freelee the Banana Girl memperkenalkannya. Diet ini menyarankan Anda mengonsumsi satu jenis sayuran atau buah-buahan setiap hari selama 30 hari. Misalnya Anda menyantap pisang saat sarapan, makan siang, camilan sore dan makan malam.
Banyak anggapan diet ini membantu menurunkan berat badan karena tubuh tidak mendapat banyak gizi dan sedikit pula enzim yang dikeluarkan. Sehingga tubuh tidak bekerja keras saat mencerna makanan.
Ahli gizi klinis Westchester Medical Center di AS, Pauline Hackney, RD mengatakan, diet ini diduga menurunkan risiko kembung yang memaksimalkan penyerapan nutrisi dengan kalori rendah dan menahan keinginan menyantap junk food.
“Hanya saja belum ada bukti ilmiah terkait itu,” ucapnya dilansir Prevention.com.
Menurutnya diet ketat seperti mono diet ini dapat mengubah drastis kimia tubuh pada satu hingga dua pekan. Dampaknya Anda mengalami kekurangan gizi dan kehilangan otot.
Penyusutan otot terkait dengan perlambatan metabolisme. Artinya Anda akan kesulitan menurunkan berat badan pada masa selanjutnya. Anda akan mendapatkan semua kehilangan ini setelah makan secara normal.
Mengonsumsi satu jenis bahan makanan berarti tubuh menerima zat gizi tertentu secara berlebih. Misalnya mengonsumsi pisang meningkatkan kalium yang menyebabkan komplikasi kardiovaskular (serangan jantung) dan kadar gula darah melonjak meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Dampak buruk diet mono yakni menyebabkan kebosanan yang memicu Anda makan terlalu banyak untuk mengalihkannya. Bahkan keluhan yang sama tetap terjadi setelah Anda kembali makan secara biasa.
Sebaiknya Anda mengonsumsi beragam buah dan sayuran tanpa mengonsumsi gula tambahan. Akan lebih baik bila menambahkan bawang putih, bawang merah dan rempah-rempah tanpa garam.
Bila Anda tergoda menyantap makanan untuk mengusir stres, sebaiknya alihkan dengan aktivitas pembakar kalori seperti yoga atau berjalan kaki.
