Ini Terobosan Terbaru Terapi Melanoma [cnnturk]

Ini Terobosan Terbaru Terapi Melanoma

PinkKorset.com, Jakarta – Pengobatan teranyar untuk salah satu jenis kanker kulit ini lebih menjanjikan ketimbang terapi sebelumnya, bedah dan kemoterapi.

Pengobatan terbaru ini bernama imunoterapi anti PD-1. Jenis terapi imun ini bekerja dengan mengaktifkan sel imun tubuh, limfosit sehingga mampu menyerang benda asing dan kuman berbahaya, termasuk sel kanker.

Medical Director MSD Indonesia dr. Suria Nataatmaja menuturkan, imunoterapi anti PD-1 dapat digunakan untuk mengobati melanoma sebagai salah satu pilihan pengobatan selain radioterapi dan kemoterapi.

“Saat ini anti PD-1  adalah satu-satunya imunoterapi yang sudah masuk ke Indonesia,” ucapnya saat diskusi Forum Ngobras bertajuk Terapi Terbaru Melanoma, Kanker Kulit yang Mematikan di Jakarta, Senin (30/10/2017).

Dr. Suria menambahkan, tahun lalu anti PD-1 mendapatkan izin BPOM untuk terapi kanker paru. Tetapi sejak Oktober 2017 obat ini mendapat tambahan indikasi untuk terapi melanoma.

Imunoterapi ini muncul karena sel kanker menghasilkan protein PD-L1 yang dapat ‘menyamar’ sehingga tidak dikenali limfosit. Alhasil limfosit justru berikatan dengan sel kanker dan tidak dianggap sesuatu yang mengancam kesehatan. Oleh karena itu, obat anti ini berfungsi mencegah ikatan PD-L1 limfosit dengan PD-L1 sel kanker agar limfosit mengenali sel tumor sebagai benda asing yang harus dihancurkan.

Penelitian Fase 1-3 pengobatan melanoma dengan PD-1 menunjukkan respon positif pada kulit Kaukasian dan kulit Asia. Dalam penelitian hanya 8% pasien yang mendapatkan kemoterapi survive. Namun, pasien yang diberikan imunoterapi mengalami perbaikan atau kesempatan hidup  empat kali lebih lama dan rata-rata memiliki umur 9 bulan lebih lama (dua kali lebih panjang ketimbang kemoterapi).

Di Indonesia imunoterapi diberikan untuk terapi lini pertama pada pasien melanoma unresectable. Ada perlakuan berbeda imunoterapi untuk kanker paru dan melanoma. Jika untuk kanker paru harus dilakukan pemeriksaan jumlah eskpresi  PD-L1 terlebih dahulu, maka untuk melanoma tidak perlu karena hampir semua kanker melanoma (hampir 100%) mengekspresikan PD-L1.

Anti PD-1 diberikan  dalam bentuk suntikan setiap tiga, selama 6 bulan dengan dosis disesuaikan berat badan. Sementara ini imunoterapi anti PD-1 hanya tersedia di rumah sakit swasta. Biaya satu kali injeksi PD-1 berkisar Rp35 juta – Rp50 juta.