Wow, Batik Ini Berisi Kode Perang [Pinkkorset]

Wow, Batik Ini Berisi Kode Perang

PinkKorset.com, Jakarta – Bila kebanyakan batik mengisahkan keindahan alam, batik dari salah satu wilayah di Jawa Tengah ini justru menyimbolkan sandi perang.

Batik unik ini adalah batik Maos yang diproduksi perajin batik di Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Batik ini bermula pada abad ke-19, tepatnya era Perang Diponegoro (1825-1830). Pada saat itu, batik Maos sering dimanfaatkan sebagai pesan tersembunyi laskar perang Pangeran Diponegoro.

“Mereka (pejuang) mengomunikasikan sandi perang melalui batik agar tidak ketahuan musuh,” ucap pegiat batik Maos, Euis Rohaini di sela-sela Karnaval Pesta Batik Indonesia 2017 di Jakarta, Minggu (01/10/2017).

Begitu banyak ragam motif batik Maos menyiratkan kode perang sebagai media strategi Perang Diponegoro. Terdapat lebih dari 1.800 motif batik Maos. Namun, motif-motif tersebut banyak hilang.

“Batik Maos sempat mati. Ini disebabkan batik Maos tidak terdokumentasi dan kurang regenerasi perajin batik,” sambungnya.

Selama sepuluh tahun terakhir, Euis mengumpulkan informasi batik Maos dan menggiatkan kembali perajin batik. Hasilnya beberapa motif batik Maos berhasil didokumentasikan. Misalnya saja motif Cebong Kumpul (Cuplik Pring) berisi gambar kumpulan anak katak (kecebong). Motif ini mengandung makna kumpulan pejuang yang siap membela laskar perang Pangeran Diponegoro.

Ada pula Puntal Gabahan berupa petak-petak sawah. Motif ini memberikan makna adanya ranjau di sawah. Sementara motif Ladrang Manis terinspirasi kue Ladrang yang biasanya dibuat masyarakat Maos setiap tanggal 10. Ladrang Manis menyimpan kode persediaan logistik perang dalam status aman.

Masih ada lagi motif batik Maos berisi kode perang lainnya, seperti Rujak Senthe (pemimpin tegas), Kembang Ambring (pesan persatuan), Andaindi (pembagian wewenang wilayah), Lar Buntal (pembagian tugas) dan Blarak Sineret (kemenangan semua pihak).

Kini ragam batik Maos diproduksi kembali melalui usaha Euis, Batik Rajasamas di Maos, Cilacap. Melalui merek ini dan dukungan BNI ia memberdayakan 80 perajin batik lokal, menjual dan memperkenalkan batik Maos hingga ke mancanegara. Misalnya saja partisipasi pameran Rainforest Craft, Malaysia dan ASEAN Culture di Yordania serta Indonesia Integrated di Bangladesh pada 2010. Dalam waktu dekat Euis memberikan pelatihan batik Maos di Srilanka dan pameran batik di Osaka, Jepang.