Bagaimana Menggali Potensi Prestasi Anak? [google]

Bagaimana Menggali Potensi Prestasi Anak?

PinkKorset.com, Bekasi – Setiap anak memiliki lima potensi prestasi yang perlu digali orangtua agar menjadi generasi maju.

Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., mengatakan, ada lima potensi prestasi anak generasi maju, antara lain tumbuh tinggi dan kuat, cerdas kreatif, percaya diri, cerdas kreatif, supel serta mandiri. Kelima potensi ini perlu didukung lima aspek tumbuh kembang anak (fisik, kognitif, emosi, bahasa dan sosial).

“Hal ini diperlukan karena lima potensi anak generasi maju tidak tumbuh instan, namun perlu dikembangkan sejak dini,” katanya dalam acara Grand Final Festival Sahabat Generasi Maju dan peluncuran SGM Eksplor dengan Complinutri di Bekasi, Sabtu (28/7/2018).

1. Tumbuh tinggi dan kuat
Potensi ini perlu didukung nutrisi komplet. Sejak anak umur 1 tahun diperkenalkan makanan keluarga agar terbiasa makan sehat, menyantap makanan bervariasi, tidak pilih-pilih makanan dan membiasakan makan di meja makan. Selain itu, anak juga membutuhkan stimulasi motorik kasar (gerak kaki dan tangan) dan motorik halus (gerak jari).

Potensi tumbuh tinggi dan kuat ditunjukkan bila berat badan anak sesuai dengan kurva pertumbuhan,selaras koodinasi dan kesigapan motorik kasar dan motorik halus serta menunjukkan kekuatan dalam beraktivitas fisik.

2. Percaya diri
Percaya diri bukan sekadar senang tampil, tetapi anak memiliki keyakinan terhadap kemampuan dirinya sesuai tahapan usia. Contohnya anak 1 tahun menangis saat ditinggal ibunya dan berhenti saat ibunya datang serta memeluknya. Kemudian umur 1,5 tahun, anak mampu menolak dan berkata tidak saat diminta melakukan sesuatu. Sementara anak umur 2 tahun banyak mencoba hal baru dan mencari tahu hal di sekitarnya.

“Untuk mengasah percaya diri anak dengan memberi kesempatan selama kondisnya aman dan berikan pujian,” ucapnya.

3. Cerdas kreatif
Cerdas artinya anak cepat menangkap, mengerti, mengingat banyak hal, selalu ingin tahu dan mampu berbicara dengan lancar. Sementara kreatif yakni anak memiliki banyak ide, berani mencoba hal baru dan banyak bertanya.

Untuk menstimulasi potensi ini orangtua harus bercakap kepada anak dengan kalimat singkat namun lengkap dan dalam satu bahasa saja. Ini agar anak memahami logika bahasa.

“Lalu munculkan rasa ingin tahu anak terhadap suatu objek,” ucap perempuan yang disapa Nina ini.

4. Mandiri
Arti mandiri bukan berarti anak sama sekali tidak membutuhkan orang lain. Anak mandiri akan lebih mengandalkan diri sendiri untuk melakukan kegiatannya selaras usianya. Misalnya anak 1 tahun mandiri menunjukkan ketertarikan memegang sendok atau makan sendiri. Lalu anak 1,5 tahun mulai memegang gelas dan minum tanpa tumpah.

Untuk mengasah potensi mandiri, orangtua perlu memberi tahu langkah-langkah tugas, meberikan kesempatan praktik, dukung anak mencoba berulang kali, anak difokuskan menyelesaikan satu pekerjaan dan beri pujian setelah anak menyelesaikan tugasnya.

5. Supel
Anak supel memiliki banyak teman karena mampu bekerja sama, berbagi, sopan, mampu mendamaikan pertengkaran dan keterampian sosial lainnya. Anak umur 2 tahun mulai tertarik dan senang berada di dekat anak lain kendati belum tentu main bersama. Sementara umur 3 tahun, anak menunjukkan rasa empati kepada orang lain dan umur 4 tahun anak mampu berkomunikasi saat bermain bersama teman.

Orangtua perlu sering bertatapan mata saat berkomunikasi dengan anak, ajak main bersama, tenangkan saat takut berhadapan dengan orang lain, ajak mengobrol dan beri kesempatan bermain dengan teman sebaya.