Tantangan Pengembangan Vaksin Covid-19 [google]

Tantangan Pengembangan Vaksin Covid-19

PinkKorset.com –  Pengembangan vaksin Covid-19 untuk mengatasi pandemi saat ini ternyata sangat menantang.

Sejumlah negara berlomba-lomba mengembangkan vaksin Covid-19. Sejauh ini, Tiongkok, AS, Prancis, Jerman dan Israel telah melakukannya lebih dulu. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu (26/4/2020), sebanyak 120 vaksin Covid-19 sedang dikembangkan di seluruh dunia dan tujuh di antaranya dalam tahapan uji klinis.

Ketujuh vaksin ini antara lain Adenovris Type 5 Vector, ChAdOx1, DNA Plasmid Vaccine dengan electroporation, Inactivated, Inactivated+Alum, mRNA dan LNP-encapsulated mRNA. Seluruh vaksin tersebut dikembangkan berbagai lembaga mulai dari Universitas Oxford di Inggris, Moderna Inc di AS hingga Beijing Institute of Biotechnology di Tiongkok.

Sementara itu, Kepala Jurusan Bioinformatika Indonesia International Institute for Life Sciences (i3l), Dr.rer.nat, Arli Aditya Parkesit menyampaikan, berdasarkan data pohon filogeni terakhir mengenai SARS-CoV-2, virus ini ternyata memiliki beberapa klaster, yang memungkinkan berkembang menjadi beberapa subtipe. Fenomena ini juga terjadi pada virus lain, seperti HIV, Flu dan Dengue/DENV.

“Konsekuensinya, desain vaksin kedepannya sangat mungkin harus membuat tulang punggung (backbone) yang dapat memenuhi semua klaster. Dan bukan tidak mungkin berkembang menjadi subtipe sendiri,” ucapnya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sekadar informasi COVID-19 merupakan nama yang diberikan WHO untuk menjelaskan penyakit yang disebabkan oleh virus korona baru. Sementara SARS-CoV-2 adalah virus korona yang mengakibatkan infeksi pernapasan COVID-19.

Lebih lanjut, Dr. Arli menjelaskan, tantangan terbesar semua ini adalah materi genetik SARS-CoV-2 yang berupa RNA sehingga sangat mudah bermutasi.

“Ini yang menyebabkan pengembangan vaksin sangat menantang. Kendati telah menggunakan ilmu bioinformatika dan instrumen bimoedis molekuler termuktakhir. Tapi kemungkinan berhasil selalu ada,” pungkasnya.