PinkKorset.com, Jakarta – Ginseng disebut juga Raja Herbal karena banyak khasiatnya. Namun, konsumsi berlebih bisa sebabkan tidak sadarkan diri.
Direktur Pusat Penelitian Obat dan Makanan BPOM, Drs. Tepy Usia, Apt, M.Phil, Ph.D mengatakan, konsumsi akar herbal ini sebaiknya hati-hati. Terutama bagi yang memiliki penyakit diabetes dan hipertensi.
Menurutnya, pasien diabetes dan hipertensi tidak boleh mengonsumsi ginseng secara bebas. Apalagi tanpa pengawasan dokter.
“Konsumsi suplemen ginseng dengan obat dokter bisa bikin gula darah drop. Bagi hipertensi, konsumsi ginseng berlebih bisa bikin pingsan, seperti efek makan durian terlalu banyak,” katanya saat Seminar Ginseng Korea di Jakarta, Selasa (17/11/2015).
Tepy menuturkan, konsumsi ginseng sebaiknya tidak lebih dari 3 bulan atau 13 minggu. Karena jika terus menerus dikonsumsi, dapat menimbulkan hipertensi. “Sebaiknya stop dulu 2-3 minggu, lalu minum lagi,” ujarnya.
Ia pun menyarankan untuk memperhatikan label kontra indikasi kemasan sebelum mengonsumsi ginseng.
Standar produk ginseng dunia diatur dalam CODEX STAN 321-2015. Ginseng dalam bentuk oral hanya boleh menggunakan ginseng Korea (Panax ginseng C.A.Meyer) dan ginseng Tiongkok (Panax quinquefolius L)
“WHO sudah melansir dosis aman konsumsi ginseng 0,5-2 gram bubuk ginseng (dari ginseng kering) per hari,” katanya
Sementara itu, ginseng mengandung zat aktif utama, ginsenoside. WHO pun telah mengeluarkan batas aman ginsenoside tidak lebih dari 7% pada produk oral ginseng. Lebih dari 7% sudah memiliki efek obat. Bukan lagi sebatas suplemen.
Tepy juga mengingatkan untuk tidak mengonsumsi ginseng secara berlebih karena dapat menghambat pembekuan darah. “Hati-hati juga dikonsumsi ibu hamil, menyusui dan anak-anak karena belum terbukti aman bagi mereka,” ujarnya.
