Perdebatan Sejarah Batik [batik]

Perdebatan Sejarah Batik

PinkKorset.com, Jakarta – Sejarah batik begitu luas. Terbatasnya literatur memberikan pandangan berbeda mengenai asal usulnya.

Informasi makna batik mudah ditemukan melalui internet. Batik tercatat pertama kali di dalam Encyclopedia Britannica dengan tulisan Battik pada 1880. Ada pula batik berasal dari akar kata Proto-Austronesian, Becik yang berarti melakukan tato. Sebagian besar sumber juga menyebutkan batik berasal dari dua suku kata Amba dan Titik.

Namun, Pakar Batik sekaligus penggagas komunitas Mbatik Yuuuk Dr. Ir. Indra Tjahjani, SS, MLA, MMSI menjelaskan, makna batik bukan berasal dari kata Amba. Sementara kata Amba memiliki arti luas. Kekeliruan ini bermula akibat salah tafsir pemaknaan pergerjaan batik, Mbatik yang terdengar seolah terdengar Amba.

Kata Batik sendiri tidak ditemukan dalam bahasa Sansekerta mapun Jawa kuno. Ada dugaan berasal dari kata Melayu Kuno, tik yang berarti titik. Kain batik bermula dari hiasan ukiran yang terdiri atas garis-garis dan titik-titik.

Dr. Tjahjani menerangkan sebuah kain bisa dikatakan batik bila dalam proses pembuatannya menggunakan malam (wax). Jika kain tersebut tidak menggunakan malam maka disebut kain bermotif batik.

Seni Batik mulai dikenal di Pulau Jawa, khususnya di Surakarta dan Yogyakarta pada abad ke-12. Kemudian pada abad yang sama jejak batik terdapat di Kediri, Jawa Timur. Menurut peneliti asal Belanda Gerrit Pieter Rouffaer pola gringsing sudah dikenal di wilayah tersebut.

Pola gringsing hanya bisa dibentuk menggunakan canting, alat yang biasa digunakan untuk membuat batik. Kemudian pada abad ke-13 di Jawa Timur ditemukan detail ukiran kain menyerupai batik terdapat pada arca dewi kebijaksanaan agama Budha, Prajnaparamita.

Batik sangat erat dengan Kerajaan Majapahit. Lalu budaya batik diteruskan pada masa Kerajaan Mataram, Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Bila sebelumnya batik hanya dipakai keluarga kerajaan dan di lingkungan keraton. Namun pada abad ke-18 batik mulai menyebar di luar lingkungan keraton, seperti Banyumas, Pekalongan, Ponorogo, dan Tulungagung. Kini batik sudah menyebar ke seluruh Indonesia.

Kendati Batik berasal dari Jawa tetapi Rouffaer menyangkal. Ia berpendapat teknik ini diperkenalkan dari India dan Srilanka pada abad ke-6 atau ke-7.  Bahkan seni pewarnaan dengan teknik perintang menggunakan malam telah digunakan sejak dahulu oleh bangsa Mesir pada abad ke-4 SM.