Bisakah Kelahiran Prematur Diprediksi? [npr]

Bisakah Kelahiran Prematur Diprediksi?

PinkKorset.com – Ibu hamil menjadi cemas bila terjadi kelahiran prematur karena berdampak buruk pada kesehatan bayi.

Bayi yang lahir secara prematur berisiko tinggi mengalami berbagai komplikasi seperti gangguan gerak, otot maupun postur (celebral palsy), Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), asma, masalah pendengaran, penglihatan serta pencernaan. Bayi juga berpotensi mengalami infeksi yang memicu kematian mendadak.

Kelahiran prematur terjadi bila kehamilan hanya berlangsung 23 – 28 pekan saja. Padahal kehamilan normal mencapai 40 pekan. Alhasil tubuh bayi lebih kecil dari ukuran normal.

Lalu, apakah kelahiran prematur dapat diprediksi?

Penelitian yang dilakukan di University Of Utah Health Sciences menemukan, dua tes skrining yang dapat melihat kemungkinan kehamilan prematur dengan memeriksa kepadatan serviks.

Serviks atau leher rahim merupakan bagian rahim yang menjaga ketebalan rahim sejak awal kehamilan hingga persalinan dan menjamin rahim dalam keadaan tertutup. Bila bagian ini kurang menjadi lebih tipis dan kurang rapat dapat menandakan risiko kelahiran prematur.

Sementara itu, faktor risiko seperti obesitas, minum minuman alkohol, merokok, narkoba dan kurang rutin periksa kehamilan meningkatkan kemungkinan perempuan melahirkan bayi prematur.

Pada perempuan yang memiliki tekanan darah tinggi, tekanan darah tinggi saat hamil (preeklamsia), diabetes, pembekuan darah dan hamil dengan bayi cacat berisiko mengalami kelahiran prematur.