Inilah Prediksi Saham Akhir Pekan

IHSG koreksi buy on weakness

PinkKorset.com, Jakarta – Koreksi yang terjadi pada IHSG kemarin, diperkirakan berlanjut pada perdagangan Jumat (22/11/2013). Apa rekomendasi analis?

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, formasi konsolidasi jangka pendek flag (bendera) di grafik harian IHSG yang bergerak naik selama enam hari akhirnya menemui ending, yang bearish dengan breakdown di bawah neckline 4.375.

Pelaku pasar melihat potensi untuk IHSG akan bergerak ke arah  4.235 bila aksi jual masih berlanjut, sehingga banyak yang melakukan cutloss posisi dan menunggu untuk buy on weakness,  “IHSG hari ini akan bergerak dengan support 4.235-4.191-4.090 dan resistance 4.382-4.480-4.520,”ujarnya.

Saham pertama pilihan Yuga adalah Aneka Tambang (ANTM) dengan PE 2013 26 kali, PBV 0,99 kali dan ROE 3,64%. Emiten pertambangan emas dan nikel BUMN yang sudah terkoreksi selama dua pekan, terlihat mulai melakukan upaya untuk meredakan aksi jual dalam kondisi oversold (jenuh jual),”Rekomendasi akumulasi moderate untuk potensi oversold relief rally, dengan target trading Rp1.350,”katanya.

Sementara saham Astra International (ASII) menarik, dengan PE 2013 15,1 kali, PBV 2,1 kali dan ROE 18,21%. Menurutnya, koreksi ke kisaran support lower end trading range dua pekan terakhir di Rp6.550-6.450 pada ASII, bisa digunakan sebagai speculative entry buy dengan potensi upswing kembali dalam proses rebound nantinya. “Trading buy emiten consumer otomotif dengan market cap terbesar di IDX ini, dengan target Rp6.850,”ucapnya.

Medco Energi  (MEDC) juga dijagokan dengan PE 2013 54,6 kali, PBV 0,81 kali dan ROE 1,48%. Koreksi selama dua bulan pada emiten produsen minyak dan gas dengan ladang asing dan lokal, dinilai mulai memberikan pertanda untuk terjadinya perubahan tren secara medium term, dari downtrend ke sideways, “Rekomen akumulasi moderate untuk protes test high sebelumnya, dengan target di Rp2.650,”katanya.

Adapun saham Telekomunikasi (TLKM) dipilih karena pullback koreksi di emiten telekomunikasi big cap BUMN ini dapat digunakan sebagai entry point. Terutama melihat catatan sejarah bahwa setiap kali ada koreksi besar dipastikan menarik minat bargain hunting fund manager asing maupun lokal untuk mengisi kembali portofolio mereka. Saat ini TLKM diperdagangkan dengan PE 2013 62,33 kali, PBV 0,88 kali dan ROE 1,45%,”Rekomendasi beli dengan target Rp2.275,”ujarnya.