Prediksi Saham 4-8 November 2013

PinkKorset.com, Jakarta –  Meksipun reli IHSG terlihat kuat, namun tidak ada new high sebulan terakhir. Kegagalan ini menandakan potensi koreksi indeks pada perdagangan pekan depan (4-8 November 2013).

Yuganur Wijanarko, Senior Research  HD Capital mengatakan, range harga yang semakin sempit untuk pekan kemarin (terlihat di grafik mingguan) versus pekan sebelumnya, serta kegagalan untuk close di atas level tertinggi pekan kemarin di 4.611, memberikan tanda perlambatan momentum naik. Memang, dalam upaya kenaikan selalu disambut oleh aksi jual.

“Penutupan mingguan (Jumat) di bawah low support 4.540 merupakan konfirmasi untuk koreksi ke support berikutnya di 4.450,”katanya.

Menurutnya, kurangnya momentum kuat secara negatif maupun positif di IHSG, menyebabkan situasi pasar menjadi sideways dengan range sempit, sehingga pelaku pasar terlihat masih menunggu pergerakan lebih lanjut untuk menentukan arah IHSG.

“Dalam kondisi tersebut saham lapis dua lebih cenderung bermain versus yang mid ke big cap,”ujarnya.

Meskipun reli IHSG dari low terlihat kuat, namun tidak ada new high selama sebulan terakhir, atau di atas 4.611, Kegagalan ini menandakan adanya koreksi ke price gap pertama di grafik harian 4.460.

Namun, bila tekanan jual terus berlanjut, terutama bila dilihat banyak emiten yang sudah mengalami penurunan laba akibat efek rupiah bermain di atas 10.000 dan beban bunga naik,  bukan tidak mungkin koreksi IHSG dapat berlanjut ke price gap bawah kedua yang sudah tertutup, yakni 4.325.

Beberapa saham direkomendasikan Yuga untuk pekan depan. Dua emiten berasal dari sektor perbankan, yaitu  Bank Bumiputera (BABP) dan Bank Rakyat Indonesia  (BBRI). “Rekomendasi beli dengan target trading masing-masing di Rp152 dan Rp8.050,”ujarnya.

Saham Indahkiat (INKP) juga mendapat rekomendasi beli dengan target Rp1.650. Sedangkan saham Bukit Sentul (BKSL) bisa di-trading dengan target Rp215. [ter]