PinkKorset.com, Jakarta – Pelemahan rupiah terhadap dolar AS, membuka peluang akumulasi pada beberapa saham berkapitalisasi besar perdagangan Jumat (29/11/2013) . Apa saja?
Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, pelemahan rupiah diatas 12.000 dapat berakibat munculnya kembali aksi jual pelalu pasar.
Kendati terlihat negatif, namun hal ini membuka peluang akumulasi di beberapa saham big cap, yang akan mengundang bargain hunting asing di daerah oversold (jenuh jual) nantinya. “IHSG hari ini akan bergerak di support 4.170-4.070 dan resistance 4.350-4.410-4.480,”ujarnya.
Saham Astra International (ASII) menjadi pilihan pertama, dengan PE 2013 14,2 kali, PBV 2,59 kali dan ROE 18,2%. Ia merekomendasi akumulasi untuk rebound, dengan target Rp6.400. Hal ini bila koreksi yang berlanjut akibat sentimen negatif pelemahan rupiah yang dapat menaikkan cost of financing, hanya merupakan kejadian sesaat.
Emiten satelit telekomunikasi Indosat (ISAT) pun menjadi pilihan, dengan target diperkirakan mencapai Rp3.950. Menurutnya, bila terjadi koreksi untuk meredakan keadaan overbought, dalam kenaikan tajam jangka pendek di minor uptrend baru, rekomen akumulasi untuk potensi upswing.
Sementara saham Bank Mandiri (BMRI) direkomendasikan untuk akumulasi buy on weakness. Hal ini bila terjadi koreksi akibat melemahnya rupiah (aset BMRI banyak berbentuk obligasi RI) untuk menutup price gap di Rp7.200 dan Rp7.050 di daerah oversold (jenuh jual).
Saat ini, BMRI diperdagangkan dengan PER 2013 8,98 kali, PBV 2,51 kali dan ROE 27,38%. “Rekomendasi beli dengan target Rp7.550,”katanya.
Untuk saham CPO Salim Ivomas (SIMP), Yuga menilai koreksi yang terjadi adalah untuk test higher low dalam grafik mingguan yang masih relatif positif di Rp780. Hal ini dapat dijadikan kesempatan speculative trading dengan memperhitungkan cutt loss point agar tidak terjebak reversal trend kebawah.
Dengan PER 2013 22,60 kali, PBV 1,50 kali dan ROE 6,64%, emiten ini direkomendasikan dengan target Rp850 per lembarnya.
