PinkKorset.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu (11/12/2013) pagi ini bergerak melemah menjadi Rp12.000 dibanding posisi hari sebelumnya Rp11.920 per dolar AS.
“Laju nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan seiring antisipasi pasar keuangan menjelang Rapat Dengan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada pekan ini,” kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa investor sedang waspada menanti pertemuan kebijakan moneter BI untuk melihat keseriusan bank sentral dalam menahan sentimen global dan perlambatan ekonomi domestik serta defisit neraca perdagangan.
Sementara data-data ketenagakerjaan AS yang telah dirilis sebelumnya masih membuat laju dolar AS terus bergerak naik terhadap mayoritas mata uang dunia dan berimbas pada pelemahan rupiah.
Di sisi lain, analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa kisaran rupiah masih bergerak mendatar menyusul pasar yang juga masih “wait and see” terhadap pengurangan stimulus (tapering off) the Fed.
Ia memperkirakan bahwa pelaksanaan “tapering off” dilakukan pada tahun depan dikarenakan tingkat pengangguran AS belum mencapai target The Fed. “Target the Fed terhadap angka pengangguran AS yakni sebesar 6,5 persen, sementara data terbaru mencatat tingkat pengangguran sekitar tujuh persen,” ucapnya.