Alat Kontrasepsi Zaman Baheula [somofos]

Alat Kontrasepsi Zaman Baheula

PinkKorset.com – Beruntunglah Anda karena di zaman modern ini sudah ada kondom, pil KB atau IUD untuk mencegah kehamilan.

Zaman dulu, bukanlah perkara mudah menemukan alat kontrasepsi yang manjur. Tak heran, bila ’orang dulu’ memiliki anak dalam jumlah banyak.

Berbagai cara unik, aneh dan kadang tidak masuk akal, dilakukan orang-orang segala zaman di seluruh penjuru dunia untuk mencegah kehamilan.

Apakah berbagai  ‘metode KB’ ini efektif? Sayangnya, kebanyakan tidak.

Seperti apa?

Di era Mesir kuno, perempuan memanfaatkan kotoran buaya atau testis binatang sebagai pencegah kehamilan.

Alat kontrasepsi yang dikenal pada masa itu adalah campuran kotoran buaya dan madu. Mereka percaya komposisi itu mengandung spermisida, zat kimia yang dapat membunuh sperma. Campuran tersebut kemudian dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seks.

Pada abad pertama, perempuan di India juga meramu campuran garam batu yang direndam minyak , atau campuran madu, ghee (mentega), dan bibit pohon palasha, atau kotoran gajah ke dalam vagina sebagai hambatan fisik masuknya sperma.

Tidak hanya itu. Para perempuan zaman Victoria menggunakan kubus kayu bersisi cekung untuk mencegah kehamilan. Teorinya adalah, dengan sedikit keberuntungan, ada salah satu permukaan cekung yang cocok di leher rahim. Namun, perangkat ini pada 1931 digambarkan sebagai ‘alat penyiksaan’.

Ada juga cara mencegah kehamilan dengan  cara mistis. Seperti para perempuan Eropa di abad pertengahan mencoba mencegah kehamilan dengan mengalungkan testis berang-berang sebagai jimat saat berhubungan seksual.  Atau mengambil tulang tubuh sebelah kanan dari kucing hitam dan diikatkan di paha saat bercinta.

Upaya menghambat pembuahan juga diyakini bisa dilakukan melalui oral. Misalkan saja para perempuan di Perancis pada tahun 1600-an yang minum jus bawang putih untuk mencegah kehamilan.

Sedangkan perempuan di Amerika Utara meminum ramuan testis berang-berang kering yang telah direndam dalam larutan alkoholTidak diketahui seberapa efektif cara ini, namun populasi berang-berang menunjukkan penurunan.

Salah satu yang paling berbahaya adalah cara yang dilakukan perempuan di Tiongkok. Sekitar 4000 tahun yang lalu,  mereka disarankan minum merkuri panas untuk mencegah kehamilan. Cara ini mungkin cukup efektif untuk meyakinkan tubuh perempuan untuk tidak hamil, menyebabkan keguguran, sehingga dalam hal ini, bekerja sebagai alat kontrasepsi.

Namun, merkuri sangat beracun, menyebabkan gagal ginjal dan paru-paru, kerusakan otak bahkan kematian. Pada saat itu, kehamilan mungkin akan menjadi kekhawatiran yang tidak terlalu besar.

Baru pada tahun 1800-an dirintis penggunaan kondom. Awalnya perempuan Eropa memasukkan sejenis tudung jari logam ke vaginanya untuk menghambat sperma yang masuk.

Pada abad kesembilan belas, orang Jepang menggunakan kabutogata’, selubung keras yang terbuat dari kulit penyu atau kulit. Ratusan tahun kemudian dipakailah semacam kondom yang dibuat dari usus babi.

Alat kontrasepsi lain yang digunakan di Amerika pada 1960-an adalah minuman soda. Para perempuan menggunakan soda untuk membilas vagina mereka setelah hubungan seks untuk menyingkirkan sperma. Padahal itu tidak ada gunanya.