Duh, Banyak Anak Buka Situs Porno [bbc]

Duh, Banyak Anak Buka Situs Porno

PinkKorset.com – Membesarkan anak memang tidak pernah menjadi pekerjaan yang mudah. Apalagi di dunia modern, dengan segala kemudahan akses internet.

Notifikasi dari modul Parental Control Kaspersky Lab menunjukkan, anak-anak ternyata sering membuka situs-situs tidak pantas, yang tidak diperuntukkan bagi usia mereka. Sebut saja situs terkait pornografi, kekerasan dan kekejaman, serta narkotika.

Untuk kategori pornografi atau erotisme, anak-anak di Jepang ternyata menempati urutan pertama sebagai negara terbanyak pengakses situs tersebut, dengan persentase 74,9%. Diikuti Prancis di posisi kedua dengan 68,9% dan Meksiko dengan 56,3%.

Sementara situs-situs terkait kekejaman dan kekerasan, paling sering dikunjungi anak-anak di Meksiko dengan persentase 8,6%, lalu Amerika Serikat 7%, dan Eropa, terutama Inggris dan Spanyol yang masing-masing mencatat angka 4,8%.

Demikian pula situs terkait narkotika, paling banyak dicari oleh anak-anak di Meksiko (1,8%), Amerika Serikat (1,4%), dan Inggris (0,9%).

Dalam siaran persnya, Rabu (11/6/2014), Kaspersky mengatakan, popularitas situs-situs dalam kategori ini sebenarnya relatif rendah. Ini berarti, situs seperti ini tidak mungkin terbuka secara tak sengaja, “Situs seperti ini pasti dicari secara sengaja,”ungkap laporan tersebut.

Situs software ilegal dan cyber-crime

Adapun untuk situs software ilegal, Tiongkok juaranya. Negeri Tirai Bambu ini berada jauh di atas negara lain dengan raihan 69,4%, sementara Spanyol berada di tempat kedua dengan 24%, disusul Jepang dengan 10,6%.

Situs kategori ini dianggap berbahaya karena biasanya tidak hanya menawarkan software ilegal, namun juga menyebarkan malware.

Anna Larkina, Senior Web Content Analyst Kaspersky Lab, mengatakan, selain konten yang tidak pantas, internet juga bisa merusak anak-anak, terkait cyber-crime. Sebut saja cyber-bullying atau cyber-trolling.

“Para pelaku bisa menggunakan semua saluran interaksi online, termasuk jejaring sosial, forum, jendela percakapan (chat), dan pesan singkat (messenger), yang jika digunakan secara bersamaan bisa menimbulkan penderitaan mental yang sulit digambarkan kepada korbannya.”

Secara teknis, upaya melawan cyber-trolling tidaklah mudah, sehingga Parental Control bukan alat yang paling efektif untuk menghadapinya.

Anak-anak pun dinilai tidak mungkin menghadapi pelaku sendirian. Inilah peran penting orangtua, yakni untuk melindungi anak-anak. “Idealnya, orangtua harus memperhatikan kegiatan anak-anak ketika mereka menggunakan Internet,” ujarnya.