PinkKorset.com – Memiliki hubungan spesial dengan seseorang tak berarti mengubah semua aspek di dalam kehidupan, termasuk kepribadian Anda.
Dalam sebuah hubungan, pasti ada hal-hal yang berubah dan memang harus diubah. Sebab bagaimanapun, Anda kini harus berbagi kehidupan dengan orang lain. Anda tak lagi single dan memikirkan diri sendiri.
Namun begitu, jangan mengubah total diri Anda demi menyenangkan hatinya. Ada beberapa hal hal yang harus tetap Anda pertahankan demi membangun hubungan sehat seperti berikut ini.
Harga Diri
Menyerahkan harga diri untuk ‘diinjak-injak’ pasangan secara halus bukanlah hal yang positif. Justru Anda dan pasangan harus bisa mempertahankan harga diri dengan berjalan beriringan dan sejajar. Sehingga Anda dan pasangan bisa mengambil keputusan dan mendiskusikan sebuah masalah bersama. Pernikahan pun lebih bahagia.
Kebebasan Diri
Hubungan yang sehat terjadi ketika Anda dan pasangan bisa membagi waktu untuk bersama maupun memiliki waktu untuk ‘berpisah’ dan menghabiskannya bersama orang lain. Anda berhak memiliki kebebasan yang sama seperti halnya Anda memberikan kebebasan waktu untuk si dia.
Kebebasan Finansial
Siapa bilang hal ini tak penting? Memiliki kebebasan dalam hal finansial justru akan menciptakan solidaritas yang lebih besar diantara Anda dan pasangan. Pasalnya, keseimbangan lebih mudah tercapai jika Anda dan si dia sama-sama memiliki penghasilan, sehingga tak ada tuntutan dari satu pihak terhadap pihak lainnya.
Kebahagiaan
Kebahagiaan tentu menjadi alasan utama sekaligus menjadi tujuan mengapa Anda dan pasangan menjalin hubungan. Jika faktanya Anda justru tak bahagia, lalu untuk apa terus bertahan di dalam hubungan tersebut.
Ambisi
Memiliki ambisi bisa membantu Anda mendapatkan cita-cita dan kehidupan yang lebih baik. Itulah sebabnya, tetap mempertahankan ambisi yang sehat di dalam sebuah hubungan menjadi sebuah hal positif. Asal, Anda tetap bisa mengendalikannya sehingga tak merugikan kalian berdua.
Kekuatan untuk Mengambil Keputusan
Biasanya, beberapa orang memilih menyenangkan pasangan dengan menyerahkan semua keputusan pada si dia. Apakah hal ini tepat? Bisa ya, bisa tidak. Namun jika Anda terlalu sering menyerahkan keputusan pada si dia, jangan heran bila lama kelamaan dia mulai mengabaikan pendapat Anda.