Nintendo Tolak Karakter Gay Dalam Game Foto: nintendo

Nintendo Tolak Karakter Gay Dalam Game

PinkKorset.com – Nintendo menyatakan tidak mengizinkan gamers berperan sebagai karakter homoseksual dalam permainan simulasi kehidupan Tomodachi Life.

Nintendo of America Inc, dalam pernyataan resminya mengatakan, “kemampuan untuk hubungan sesama jenis, bukanlah bagian dari permainan asli yang diluncurkan di Jepang.”

“Pilihan hubungan dalam game mewakili dunia alternatif yang menyenangkan ketimbang simulasi kehidupan nyata.”

Pernyataan ini muncul, setelah Tye Marini, seorang gay penggemar Nintendo berusia 23 tahun dari Arizona, meluncurkan kampanye yang mendesak Nintendo untuk memungkinkan hubungan sesama jenis.

Ia mengklaim, sejak avatar virtualnya tidak bisa menikah dalam permainan tersebut, ia kehilangan ‘konten eksklusif’. “Saya ingin bisa menikahi Mii yang merupakan tunangan di kehidupan nyata saya, tapi tidak bisa, ” ujarnya.

Tomodachi Life adalah salah satu game terlaris di konsol 3DS Nintendo. Permainan yang dirilis di Jepang tahun lalu, menampilkan fitur “Mii”, avatar personalisasi karakter gamers, yang hidup di pulau virtual.

Game ini memungkinkan pengguna mengisi pulau mereka dengan karakter Mii dari keluarga, teman atau orang lain.

Tye menuturkan, satu-satunya pilihan yang saya punyai adalah menikah dengan perempuan Mii, mengubah jenis kelamin baik Mii saya atau Mii tunanganku, atau sepenuhnya menghindari pernikahan sama sekali dan kehilangan konten eksklusif yang mengikutinya.

Ia pun mengatakan masalah hubungan sesama jenis, menjadi sebuah isu untuk game ini karena seharusnya mewakili kehidupan nyata.

“Anda mengimpor karakter pribadi ke dalam game. Anda memberinya nama, memberikan sebuah kepribadian. Anda memberi dia suara. Namun, mereka tak dapat jatuh cinta jika mereka gay,” tuturnya.

Menanggapi hal ini, Nintendo mengatakan, game Tomodachi Life dibuat dari kode yang sama yang digunakan untuk melokalisasi di daerah lain di luar Jepang.

Namun, pihaknya akan mempertimbangkan semua tanggapan yang muncul terkait kampanye tersebut. “Kami akan terus memperhatikan dan berpikir tentang tanggapan yang ada. Kami menggunakan ini sebagai kesempatan untuk lebih memahami konsumen kami dan harapan mereka dari kita. “