Pensiun, Pengeluaran Lebih Boros? [smh]

Pensiun, Pengeluaran Lebih Boros?

PinkKorset.com, Jakarta – Memasuki masa pensiun, beberapa kebutuhan memang berkurang. Namun, apakah pengeluaran bulanan menjadi turun?

Laporan terbaru dari serangkaian penelitian “Aging Asia” yang dilakukan oleh Manulife Asset Management menunjukkan masyarakat Indonesia memperkirakan tingkat pengeluaran mereka di masa pensiun akan turun menjadi 68% dibanding masa sebelum pensiun.

Kenyataannya, tingkat pengeluaran para pensiunan ini mencapai sekitar 94% dari pengeluaran sebelum pensiun

Riset yang dipublikasikan dengan judul ‘Big Spenders: The Myth of Lower Consumption in The Golden Years’ ini menganalisa pola pengeluaran di masa pensiun pada enam negara Asia, dan membandingkannya dengan survei mengenai perkiraan tingkat pengeluaran pada masa pensiun di negara-negara tersebut.

Hasilnya, tingkat pengeluaran saat pensiun di negara-negara ini tidak turun, bahkan meningkat di Jepang dengan komposisi pengeluaran berubah secara signifikan.

Kendati pengeluaran untuk pendidikan, transportasi, dan komunikasi menurun, pengeluaran yang terkait dengan perumahan, kesehatan, makanan dan minuman justru meningkat. Bahkan dalam beberapa kasus, porsi peningkatannya melebihi porsi penurunan pada kategori lainnya.

Michael Dommermuth, Presiden Internasional Asset Management, Manulife Asset Management menuturkan, penemuan ini menambah pengetahuan mengenai pola pengeluaran di Jepang selaku negara tertua di Asia dan Taiwan selaku negara terkaya di Asia.

”Pola ini dapat digunakan untuk melihat gambaran yang mungkin terjadi pada negara seperti Indonesia yang masih relatif muda, tetapi menua dengan cepat dan sedang menikmati pertumbuhan ekonomi relatif cepat,” ujarnya dalam keterangan yang diterbitkan, Rabu (15/10/2014).

Sebanyak 77% responden survei Manulife Investor Sentiment Index (MISI) di Indonesia mengaku siap secara finansial menghadapi masa pensiun. Namun, laporan riset mengungkapkan bahwa para responden tersebut meremehkan tingkat simpanan yang dibutuhkan untuk menopang pengeluaran di masa pensiun.

Fakta tingginya pengeluaran pada masa pensiun ini menegaskan pentingnya alokasi kekayaan secara efisien, agar kebutuhan-kebutuhan di masa pensiun dapat terpenuhi. Inilah tantang baru bagi para investor di Indonesia.