Perempuan Memang Lebih Pandai Berinvestasi

PinkKorset.com – Kemampuan perempuan mengelola uang hingga kini masih dipandang sebelah mata. Namun, beberapa riset makin menegaskan kehebatan kaum hawa untuk urusan investasi.

Sebut saja Rothstein Kass. Perusahaan jasa profesional asal AS ini mengungkapkan, para perempuan mampu mencetak keuntungan investasi yang lebih tinggi dibandingkan para laki-laki di industri yang sama.

Dalam penelitiannya terlihat, manajer investasi perempuan menunjukkan kinerja luar biasa, jauh melampaui para laki-laki dengan profesi serupa selama dua tahun berturut-turut.

Disebutkan, investasi yang dikelola para perempuan memberikan return tinggi hampir 10% selama Januari hingga November 2013. Padahal, secara indeks, hedge fund global hanya mampu menguat sekitar 6%.

Perbandingan data untuk periode Januari 2007 hingga Juni 2013 pun menunjukkan hasil yang mengagumkan. Investasi yang dikelola para perempuan mampu menghasilkan return  6%, sementara indeks keseluruhan secara global justru merugi 1,1%.

Kesuksesan perempuan mencetak keuntungan lebih besar di pasar saham juga diakui dalam riset yang dilakukan perusahaan investasi Vanguard Investment serta Barclays Capital and Ledbury Research.

Dalam studinya, Vanguard Investment menemukan bahwa antara 2007 sampai 2009, laki-laki lebih banyak menjual investasi mereka (terutama saham) di saat harga sedang jatuh, sementara perempuan lebih banyak menahan diri untuk tidak menjual investasinya.

Alhasil, ketika kondisi berbalik arah, perempuan ini mendapatkan hasil investasi lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Studi sebelumnya yang dilakukan Merryll Lynch pada 2005 juga memperlihatkan bahwa 35% perempuan menahan investasi lebih lama dibandingkan laki-laki (47%). Studi akademis pada 2009 mendapati bahwa perempuan menghasilkan 1% lebih banyak per tahun.

 

Apa yang terjadi?

Direktur Rothstein Kass, Meredith Jones menilai, kesuksesan pengelolaan investasi perempuan kemungkinan besar berasal dari sejumlah faktor biologis. “Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan hormon steroid membuat para laki-laki kurang sensitif menghadapi sinyal-sinyal sentimen negatif,” ujarnya.

Namun, sifat perempuan yang kurang percaya diri dalam berinvestasi, merupakan satu hal yang justru membawa berkah.

Studi Vanguard Investment mengungkapkan, laki-laki memang kerap terlihat lebih percaya diri saat berinvestasi, terutama pada produk investasi yang agresif seperti saham. Mereka merasa tahu atau pura-pura mengerti tentang apa yang mereka investasikan.

Namun, ego yang tinggi sering kali membuat laki-laki enggan mengakui kalau mereka tidak tahu atau membuat kesalahan dalam berinvestasi.

Di sisi lain, menyadari ketidaktahuan tentang investasi membuat perempuan merasa harus mencari informasi tentang cara berinvestasi yang baik. Mereka banyak bertanya ke sana kemari untuk mencari jawaban. Setelah benar-benar mengerti, mereka rajin berkonsultasi dan mempelajari situasi perekonomian.

Dengan keputusan berinvestasi yang dilakukan berdasarkan input dari berbagai sumber tersebut,  para perempuan lebih banyak mengambil keputusan lebih tepat terutama di saat kondisi pasar yang buruk dan panik seperti ketika bursa jeblok.

Sementara Chun Xia dari Barclays Capital and Ledbury Research menilai, rasa percaya diri yang rendah menyebabkan perempuan cenderung tidak mengambil terlalu banyak risiko. “Biasanya mereka membeli dan menahannya. Alhasil, mereka bertransaksi lebih sedikit, tapi mendapat lebih banyak.”

Perempuan juga dilaporkan memiliki hasrat kontrol diri lebih besar dalam pendekatan mereka terhadap manajemen keuangan, “Dan mereka percaya bahwa strategi ini efektif.”

Chun Xia yang juga profesor bidang keuangan di Hong Kong mengatakan, perempuan sebenarnya lebih mudah stres. Namun, kewaspadaan mereka memengaruhi keinginan yang lebih kuat untuk disiplin dalam hal keuangan.

“Padahal, sebetulnya laki-laki lah yangmembutuhkan disiplin lebih kuat dalam manajemen investasi. Sebab, mereka cenderung terlalu percaya diri dalam berinvestasi.”

Terkait kemampuan perempuan yang lebih unggul dalam berinvestasi, Rothstein Kass pun memprediksi, para perempuan nantinya akan mengelola porsi investasi yang lebih besar dibandingkan lelaki. Sesuai hasil penelitian sejumlah pakar, hampir 18% perempuan senior yang berkecimpung di industri pasar modal ingin memiliki investasi sendiri. Angka ini naik dari tahun sebelumnya, yang hanya 14%.