Turis Tiongkok ‘Ogah’ Sambangi Asia Tenggara Turis di Chiang Mai, Thailand [Bloomberg]

Turis Tiongkok ‘Ogah’ Sambangi Asia Tenggara

PinkKorset.com – Masalah yang muncul di beberapa negara Asia Tenggara, menurunkan minat turis Tiongkok untuk menyambangi kawasan ini.

Agen perjalanan online terbesar Tiongkok mengatakan, turis di negaranya kurang antusias berlibur ke kawasan Asia Tenggara, meskipun pihaknya sudah menawarkan diskon 30% untuk jalan wisata pantai dan pusat perbelanjaan di kawasan ini.

Menurut Jiang Haibin, Manajer Humas Ctrip.com International Ltd, Singapura, Malaysia dan Thailand secara tradisional merupakan rute wisata favorit turis asal Tiongkok.

“Tetapi tahun ini, rute tersebut sangat terpengaruh,” ujarnya seperti dilansir laman Bloomberg, Rabu (3/9/2014).

Turis Tiongkok dikabarkan merasa khawatir dengan kendala kekerasan politik dan misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines, yang hilang enam bulan lalu saat terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Demikian juga sengketa wilayah antara Filipina dan Vietnam yang mengganggu hubungan antarnegara.

Wisatawan Tiongkok menjadi pasar pariwisata dengan laju pertumbuhan tercepat diantara sepuluh negara ASEAN, mencatatkan sebagian besar kenaikan dalam sepuluh tahun terakhir.

Chua Hak Bin, ekonom Bank of America Merrill Lynch mengatakan, kedatangan para turis Tiongkok ini menyumbang miliaran dolar terhadap produk domestik bruto di kawasan Asia Tenggara.

Tak heran, bila aksi menghindar para turis Tiongkok ini, mengancam industri yang memperkerjakan jutaan tenaga kerja di kawasan ini.

Namun, Chua menilai, bencana pesawat MAS dan kudeta militer Thailand adalah  faktor sementara yang akan hilang seiring berjalannya waktu,.

“Untuk jangka panjang, pariwisata ASEAN tetap cerah, didukung biaya perjalanan udara yang terjangkau, meningkatnya konektivitas, pertumbuhan kelas menengah dan naiknya  kemakmuran warga Tiongkok.”

Senada dengan Daphne Roth, kepala riset ekuitas Asia di ABN Amro Private Banking Singapura, yang memperkirakan berbaliknya situasi di Thailand pada kuartal mendatang. Hal ini karena pada Agustus, negara ini membebaskan visa bagi turis Tiongkok dan Taiwan selama 3 bulan untuk meningkatkan pariwisata.

Pembentukan kabinet Thailand awal pekan ini juga akan ‘membuka jalan’ bagi pencabutan darurat militer yang diberlakukan sekarang. “Langkah yang akan menarik jumlah wisatawan lagi,” kata Roth.