Apa Arti SPF pada Tabir Surya? [hercampus]

Apa Arti SPF pada Tabir Surya?

PinkKorset.com, Jakarta – Anda memilih tabir surya (sunscreen/sunblock) berdasarkan kandungan SPF-nya. Sebenarnya, apa arti dibalik istilah itu?

Sun Protection Factor (SPF) dengan nominal berbeda sering terlihat pada label kosmetik, terutama yang berkaitan dengan perlindungan dari sinar matahari.

Produk kosmetik itu dapat berupa bedak, foundation, bb cream, lotion tubuh maupun lip balm. Istilah SPF juga diikuti dengan beberapa digit angka dibelakangnya.

Apa Arti SPF?

SPF merupakan satuan yang mengukur kemampuan tabir surya melindung kulit dari radiasi UVB matahari dan mengacu pada waktu.

Misal Anda mengoleskan tabir surya berlabel SPF 15, maka kemungkinan kulit bisa bertahan di bawah sinar matahari sebesar 15 kali dibandingkan tanpa tabir surya.

Bila dalam 20 menit kulit Anda memerah (terbakar) tanpa tabir surya, maka, dengan penggunaan tabir surya SPF 15, Anda bisa berjemur di bawah sinar matahari selama 300 menit.

Tabir surya SPF 15 mampu menyaring radiasi UVB sebanyak 93%, SPF 30 sebesar 97% dan SPF 50 senilai 98%.

Apakah SPF Tinggi Itu Lebih Baik?

SPF lebih tinggi belum tentu lebih baik bila pengaplikasian tabir surya di kulit tidak sesuai standar.

Efektivitas nilai SPF dicapai bila Anda mengoleskan tabir surya setebal 2mg per cm2 atau 100 gram untuk seluruh tubuh.

“Kebanyakan orang hanya mengoles 0,5-1 mg per cm2. Akibatnya, SPF yang sebenarnya dicapai hanya 1/3 dari nilai pada label,” kata Dr. Steven Q. Wang, MD, Direktur Dermatologi dan Bedah Kulit, Memorial Sloan-Kettering Cancer Center, Basking Ridge, New Jersey, Amerika Serikat seperti dikutip dari www.skincancer.org.

Penggunaan tabir surya pun harus dilakukan berulang dan tergantung dari nilai SPF. Berikan waktu 10 menit sebelum berjemur di bawah sinar matahari. Setelah kulit berkeringat, sebaiknya dilakukan kembali pengolesan tabir surya.

Selain itu, SPF hanya mengindikasikan ketahanan kulit terhadap radiasi UVB. Padahal, matahari juga memancarkan radiasi UVA yang menyebabkan percepatan penuaan kulit.

Sementara itu, efek UVA pada kulit tidak meninggalkan bekas terlihat seperti kulit terbakar akibat UVB.

Dr. Wang menyarankan penggunaan tabir surya tidak lebih rendah dari SPF 30 dan tidak lebih tinggi dari SPF 50.

“Tabir surya Anda juga harus memproteksi kulit dari UVA dan bahan yang memblokirnya adalah zinc oxide, titanium dioksida, avobenzone, ecamsule dan oxybenzone,” ucap dokter yang tergabung dalam The Skin Cancer Foundation’s Photobiology Committee.

Tak hanya perlindungan dari tabir surya, Anda juga perlu melindungi kulit dengan cara konvensional. Yakni berteduh, memakai celana panjang, baju lengan panjang, sepatu, topi dan kacamata hitam.