Bahaya Tidur Setelah Sahur [telegraph]

Bahaya Tidur Setelah Sahur

PinkKorset.com, Jakarta – Ibadah puasa harusnya membuat tubuh menjadi sehat. tapi, kalau Anda salah melakukannya justru berujung sakit.

Salah satunya terkait kebiasaan tidur setelah makan sahur.

Tidur setelah bersahur akan menyebabkan penimbunan lemak. Saat tidur, makanan tidak tercerna dengan maksimal dan sari-sari makanan tidak diserap tubuh karena kebutuhan energi sedikit.

Akibatnya zat-zat makanan tersebut justru diubah menjadi lemak.

Selain meningkatkan berat badan dan perut buncit, penimbunan lemak ini memengaruhi sistem peredaran darah. Alhasil, risiko stroke akan menghampiri Anda.

Kebiasaan ini bila dilakukan berulang kali selama sebulan tentu akan meningkatkan risiko stroke. Bagi Anda yang telah mengalami obesitas harus lebih waspada.

Untuk menghindari bayang-bayang stroke, sebaiknya tidak langsung tidur setelah sahur.

Melakukan ibadah seperti sholat dan dzikir lebih dianjurkan, dilanjutkan dengan melakukan pekerjaan rumah, tentu akan lebih baik.

Hal ini juga dilakukan untuk memberikan kesempatan lambung mencerna makanan. Setidaknya dibutuhkan waktu dua jam untuk pengosongan lambung.

Bila syarat ini tidak terpenuhi, gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare akan Anda rasakan. Zat-zat gizi pun tidak terserap secara maksimal.

Belum lagi, Anda akan mengalami  gangguan asam lambung. Gejalanya antara lain nyeri ulu hati dan panas yang terasa di bagian dada dan tenggorokan.

Terganggunya sistem pencernaan akibat tidur setelah sahur dapat memicu Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), yaitu lemahnya katup lambung dan kerongkongan.

Asam lambung akan naik ke kerongkongan akibat gravitasi saat tidur. Penyakit ini ditandai dengan rasa panas pada kerongkongan dan lidah terasa pahit setelah bangun tidur seusai sahur.

Tak berhenti sampai disitu saja. Tidur seusai bersahur justru membuat leher sakit dan kaku yang dipicu oleh cairan serebrospinal yang bergerak ke otak.