Cegah Karang Gigi Sejak Dini [wildsmilesbydrkapus]

Cegah Karang Gigi Sejak Dini

PinkKorset.com, Jakarta – Karang gigi dapat merontokan gigi tanpa rasa sakit. Ada baiknya kita mengajari anak sejak dini mengenai bahaya ini.

Merawat gigi dan kesehatan rogga mulut sebaiknya diterapkan sejak anak-anak. Meremehkan aspek tersebut dapat mengakibatkan berbagai masalah gigi dan mulut. Salah satu risiko itu adalah munculnya karang gigi.

Penumpukan mineral terjadi, yang melekat pada gigi dan mengeras. Penumpukan mineral ini diakibatkan oleh aktivitas bakteri an-aerob dan karbohidrat sisa makanan.

Karang gigi terbentuk di leher gigi, bila dibiarkan akan masuk ke bawah leher gigi. Jika berlangsung terus menerus maka tulang yang mencengkeram akar gigi akan longgar.

“Efek samping karang gigi jika dibiarkan semakin lama gigi akan tanggal dengan sendirinya tanpa rasa sakit,” kata Prof.Dr.drg. Melanie Sadono Djamil, MBiomed, Ketua Divisi Pendidikan dan Litbang PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) saat dijumpai di Listerine Multi Protect Media Launch, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Menurutnya apabila kemampuan pencengkeram gigi itu hilang maka tidak bisa digantikan. Jika gigi berlubang, masih dapat ditambal bahkan sampai perawatan akar gigi dalam. “Lebih bahaya karang gigi ketimbang karies gigi,” Melanie menjelaskan.

Terbentuknya karang gigi bisa dirasakan dengan lidah. Jika terasa ada bagian kasar di gigi maka itu gejala munculnya karang gigi. Munculnya karang gigi disertai dengan masalah gusi berdarah. Jika tidak ditangani akan menjadi portal bagi bakteri untuk masuk ke dalam pembuluh darah melalui luka di gusi.

Bila karang gigi terbentuk sebaiknya periksa ke dokter gigi untuk dibersihkan. Sebaikya tidak membersihkan karang gigi sendiri karena justru akan melukai gusi.

Cepat atau tidaknya pembentukan karang gigi tergantung dari konsentrasi kelenjar saliva. “Kelenjar saliva tiap orang berbeda. Ada yang pekat, kental dan encer. Semakin kental dan pekat kelenjar saliva maka karang gigi mudah terbentuk,” ucap Melanie.

Kebiasaan menjaga dan merawat kesehatan rongga mulut harus ditanam sejak kecil. Para orang tua harus mengajarkan dan membiasakan anak menyikat gigi secara rutin dan berkumur dengan mouthwash.

“Anak-anak boleh berkumur dengan mouthwash, asalkan sudah bisa meludah. Umumnya usia 6 tahun ke atas sudah diperbolehkan,” ujar Melanie menjelaskan.

Upaya kesehatan lain yang tidak kalah penting yakni mengajarkan anak memeriksa secara rutin ke dokter gigi. Namun Melanie berpesan, sebaiknya tidak membawa mengajak anak ketika orang tua ingin mencabut gigi atau melakukan tindakan pengobatan yang membuat anak merasa takut dan trauma.