Earth Hour Indonesia 2015, Hijaukan Hutan & Birukan Laut [wwf.panda]

Earth Hour Indonesia 2015, Hijaukan Hutan & Birukan Laut

PinkKorset.com, Jakarta –  WWF Indonesia dukung kolaborasi komunitas Earth Hour dengan Indorunners untuk wujudkan tujuh hal positif.

Tahun ini Earth Hour Indonesia kembali hadir dengan mengangkat tema Hijaukan Hutan, Birukan Laut melalui pesan #IniAksiku. WWF Indonesia mendukung kerjasama komunitas Eart Hour di 11 kota dengan komunitas Indorunners yang mengusung 7 K, 7 Regions, 7 Causes.

Rencananya kegiatan ini akan berlangsung di 30 kota di Indonesia pada Sabtu, 28 Maret 2015 pukul 20.30-21.30 waktu setempat.

Selain mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang digunakan (Switch Off Action), kegiatan lainnya adalah lari maraton malam di tujuh kawasan Indonesia dengan menempuh rute tujuh km selama satu jam untuk mendukung tujuh program konservasi.

Ketujuh isu konservasi ini difokuskan pada laut & pesisir, deforestasi, kenaekaragaman hayati, sampah, sungai & air, transportasi dan energi.

Tujuh program konservasi ini antara lain save mangrove #BirukanLaut di Kabupaten Aceh Besar, Selamatkan penyu, Selamatkan Kehidupan! Di Padang, beri ruang untuk Penyu Lekang di Yogyakarta.

“Kemudian #Hijaukan Hutan Mangrove di Pesisir Surabaya dan adopsi coral #BirukanLaut di Denpasar,” kata Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF-Indonesia di Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Earth Hour Indonesia 2015 juga diisi dengan kampanye #BeliYangBaik yang menjadi gerakan perubahan gaya hidup. Kampanye ini turut digerakkan oleh para selebritas tanah air, antara lain Agustinus Gusti Nugroho (Nugie), Davina Veronica dan Sophia Latjuba.

Tahun ini logo Earth Hour mengalami sedikit perubahan. “Angka 60 ditambahkan tanda tambah (+) yang diartikan bahwa tidak hanya sebatas aksi switch off 60 menit, tetapi juga komitmen setelah itu yaitu perubahan gaya hidup sehari-hari kea rah yang lebih bijak,” ujar Nyoman.

Earth Hour adalah salah satu kampanye global WWF yang mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis dan pemerintah di seluruh dunia untuk peduli terhadap perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Hal sederhana yang selalu dikampanyekan adalah mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang dipakai selama sejam pada Sabtu, pekan ke-3 bulan Maret setiap tahunnya.

Earth Hour pertama kali digalakkan pada 2007 di Sydney, Australia dan mulai diikuti di Indonesia pada 2009.