Jeruk Bisa Picu Kanker Kulit? [reuters]

Jeruk Bisa Picu Kanker Kulit?

PinkKorset.com – Jeruk yang dikenal kaya manfaat, terutama karena kandungan vitamin C-nya, diketahui juga memicu kanker kulit. Benarkah?

Berdasarkan data dari dua studi jangka panjang yang dipublikasikan dalam Journal Clinical Oncology, ditemukan hubungan potensial antara konsumsi jeruk dan kanker kulit melanoma.

Namun studi tidak menguji apakah buah jeruk adalah penyebab dari kanker kulit. Ini berarti, harus ada studi lanjutan untuk mengkonfirmasi hubungan keduanya.

Studi ini dipimpin oleh dr. Abrar Qureshi dari Warren Alpert Medical School of Brown University dan Rhode Island Hospital, bekerja sama dengan Channing Division of Network Medicine di Brigham dan Women’s Hospital di Boston.

Menurut dr. Abrar, cutaneous melanoma maligna adalah bentuk kanker kulit yang berpotensi mengancam nyawa. “Meskipun telah ada kemajuan baru dalam pengobatan melanoma, pencegahan dengan perlindungan matahari sangat direkomendasikan,” ujarnya.

Para peneliti menggunakan data lebih dari 63 ribu perempuan di studi Nurses’ Health dan 41 ribu laki-laki dalam studi Health Professionals. Kedua riset ini dilakukan pada pertengahan 1980-an sampai 2010.

Setiap dua sampai empat tahun, para peneliti mengumpulkan data dari responden yang mengikuti pola diet, serta laporan dari para responden yang memiliki gejala melanoma, yang dikonfirmasi dengan catatan medis.

Para peserta menjawab pertanyaan tentang seberapa sering mengonsumsi anggur, jeruk, jus anggur atau jus jeruk. Total jawaban dari empat kategori ini dianggap sebagai perkiraan konsumsi jeruk secara keseluruhan. Namun, jeruk yang dimaksud tidak termasuk jeruk citrus lainnya seperti lemon dan jeruk nipis.

Selama lebih dari 20 tahun melakukan evaluasi, para peneliti mencatat 1.840 kasus melanoma. Mereka yang makan jeruk dua sampai empat kali per minggu memiliki 10% peningkatan risiko melanoma, dibandingkan dengan orang-orang yang makan jeruk kurang dari dua kali seminggu,

Sedangkan risiko terkena melanoma meningkat 36% bagi orang-orang yang makan buah lebih dari 1,5 kali rata-rata per hari.

Tidak hanya itu. Bahkan penghitungan untuk jumlah paparan sinar matahari dan lokasi geografis dari responden, hubungan antara buah jeruk dan kanker kulit masih tinggi.

Dr. Abrar mengatakan, buah jeruk segar mengandung furocoumarins, keluarga senyawa photoactive yang dapat membuat lebih banyak sinar matahari individu sensitif, dan membuat paparan sinar matahari lebih merusak sel-sel kulit.

Meski ada perkiraan jeruk memiliki hubungan kuat dengan melanoma, studi observasi tunggal yang secara tidak langsung mencerminkan penduduk AS secara keseluruhan, harus ditafsirkan dengan hati-hati.