Membersihkan Gigi Tanpa Sikat [summitdentalcenter]

Membersihkan Gigi Tanpa Sikat

PinkKorset.com – Siapa bilang tanpa sikat, Anda tidak bisa membersihkan gigi?

Membersihkan gigi dan rongga mulut sangatlah penting. Penumpukan plak dapat menimbulkan karang gigi dan menyebabkan tulang yang mencengkeram gigi hilang. Selain menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi.

Menyikat gigi memang cara terbaik membersihkan sisa makanan pada gigi. Namun, ada beberapa trik menjaga gigi tetap bersih tanpa menyikat. Apa saja?

Menyemil keju

keju1

Menyemil buah memang sehat, tapi kandungan gulanya menghasilkan asam yang melemahkan enamel dan mengikis mineral seperti kalsium, serta menyebabkan gigi berlubang. Pertahanan alami tubuh terhadap hal ini adalah air liur, yang menetralkan pH dalam mulut, menutrisi ulang gigi setelah makan, proses yang memakan waktu sekitar 40 menit.

Michaela ONeill, presiden British Society of Dental Hygiene and Therapy mengatakan, perawatan secara teratur tidak memberikan kesempatan pada tubuh untuk memperbaiki kerusakan. Bahkan secangkir teh setiap jam bisa berbahaya, jika Anda mencampurnya dengan gula. Batasi minum teh hanya tiga sampai empat kali dalam sehari dan usahakan tanpa gula, untuk mengurangi serangan asam pada gigi.

Jika Anda harus mengemil, pilihlah makanan berlemak yang tidak merusak gigi, seperti hummus, kacang atau keju. Bahkan keju dapat meningkatkan produksi air liur yang bertugas menetralkan asam. Hindari minuman bersoda. Gunakan sedotan untuk meminumnya agar zat asam sitrat tidak langsung terkena gigi.

Stroberi memutihkan gigi

Stroberi dapat membuat senyum Anda lebih sempurna. Menurut riset, buah yang satu ini bermanfaat sebagai pemutih gigi. Claire O’Grady, ahli kesehatan gigi dari London Smiling Dental Group mengatakan, stroberi memiliki asam malat yang menghilangkan noda pada gigi.

Sediakan stroberi untuk camilan sehat Anda. Namun, jangan mengonsumsi terlalu banyak. ”Pantangan mengemil buah masih berlaku untuk stroberi,”katanya.

Anda juga disarankan tidak terlalu banyak makan buah berwarna gelap seperti blueberry dan ceri. Pasalnya, seperti  teh, kopi dan red wine, buah ini akan menodai putihnya gigi Anda.

Kain flannel  atau handuk kertas (towel paper)

Anda mungkin pernah membersihkan gigi dengan jari ketika lupa membawa sikat gigi. Namun, ada pilihan yang lebih baik, yakni dengan kain berbahan flanel yang bersih atau handuk kertas (towel paper). Kain flanel dan towel paper memiliki permukaan yang kasar ketimbang jari, sehingga dapat membantu menghilangkan plak yang lengket.

Michaela O’Neil mengatakan, hasilnya akan lebih maksimal bila ditambahkan pasta gigi. Namun, jika tidak ada pasta gigi, Anda bisa menggunakan baking soda (sodium bicarbonate) yang membawa keuntungan tambahan untuk memutihkan gigi.

Caranya, bungkus jari Anda kain dengan kain flanel atau towel paper yang sudah dibasahkan. Lalu, lumuri dengan pasta gigi atau baking soda dan gosokkan ke gigi perlahan. Jangan lupa kumur dengan air hangat setelah selesai.

Berkumur

Anda bisa berkumur dengan mouthwash berfluoride untuk membantu menghilangkan bakteri, meskipun tidak secara fisik menghilangkan plak. Cara yang lebih alami adalah campuran garam dan air. Garam memiliki kualitas antibakteri alami dan dapat menghilangkan beberapa kuman penyebab plak di mulut. Larutkan 1-2 sendok teh garam dalam segelas air hangat. Gunakan untk berkumur.

Benang gigi

 

Anda sebaiknya menggunakan benang gigi sehari sekali. Selain membersihkan sisa makanan dari gigi, dental floss ini juga mengenyahkan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit rongga mulut. Michaela O’Neil mengatakan, bakteria adalah mikroskopik yang dapat berada di mana saja. Benang gigi akan membantu meluruhkan biofilm, perkembangbiakan bakteri pada gigi.

Cek plak secara berkala

plak-test

Anda bisa mengecek plak gigi dengan tablet kunyah yang tersedia di apotek. Lakukan tes ini secara rutin untuk menunjukkan bagian gigi yang perlu dibersihkan dari plak.

Claire O’Grady mengatakan bahwa penumpukan plak selama dua pekan saja dapat menyebabkan gusi bengkak, iritasi dan berdarah. Pada akhirnya menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi.