Pengobatan Kebutaan Bentuk Jaringan Baru di Otak? [parade]

Pengobatan Kebutaan Bentuk Jaringan Baru di Otak?

PinkKorset.com, Philadelphia – Perbaikan syaraf mata pada orang buta mendorong terbentuknya jaringan baru otak pada pasien anak-anak dan dewasa. Benarkah demikian?

Penelitian menyebutkan, pengobatan mata pada orang buta melalui terapi gen tidak hanya mengembalikan penglihatan mereka tetapi juga memperkuat jalur visual dalam otak.

Pada 2007, Dr. Jean Bennett dan Manzar Ashtari, ahli mata dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat melakukan percobaan klinis yang pertama dengan terapi gen untuk memulihkan penglihatan pasien pada satu bagian matanya.

Para peneliti mengamati 10 pasien dengan penyakit mata langka, Leber congenital amaurosis tipe 2 (LCA2) yang menyebabkan kemerosotan retina secara perlahan.

Orang yang menderita penyakit ini sejak lahir akan mengalami gangguan penglihatan hingga kebutaan di usia paruh baya.

Pengobatan dengan terapi gen dilakukan hanya satu mata pada seluruh pasien.

Secara teknis, terapi gen ini menyuntikkan virus berbahaya yang berisi gen cacat ke dalam pasien. Gen ini dimasukan ke dalam retina, jaringan yang melapisi bola mata.

Sekitar 2-3 tahun perawatan, para peneliti memindai otak para pasien menggunakan magnetic resonance imaging (MRI).

Hasilnya, jalur visual mereka hampir sama kuat dengan orang-orang yang memiliki penglihatan normal pada usia yang sama dan berbanding terbalik dengan mata pasien yang tidak diobati.

Hal ini menunjukkan, penglihatan yang kembali normal membantu membangun jalur visual pada sisi yang diobati. Kemampuan otak memperbaharui disebut plasitisitas otak.

“Jika plastisitas otak tidak ada, meskipun terapi gen terjadi di retina, pasien tidak akan bisa melihat,” ucap Manzar Ashtari.

Pada mulanya peneliti menganggap plastisitas otak hanya terjadi pada anak-anak. Namun, pada penelitian ini banyak pasien dewasa berusia 20-an dan bahkan seorang berusia 45 tahun ternyata sukses menjalani terapi gen.

“Plastisitas otak untuk segala usia. Tapi, pada anak-anak terlihat jauh lebih cepat,” katanya lagi.

“Melihat bagaimana fungsi visual mereka telah membaik dan bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka, luar biasa memuaskan,” imbuh Jean Bennett.