Saudara Sekandung Bentuk Kepribadian Anda [playbuzz]

Saudara Sekandung Bentuk Kepribadian Anda

PinkKorset.com – Keluarga merupakan faktor penting yang membentuk kepribadian seseorang. Tidak hanya orangtua, namun juga saudara sekandung.

Berdasarkan studi tentang kesehatan mental yang dipublikasikan dalam buku “Sibling Development: Implications for Mental Health Practitioner”, dikatakan bahwa dalam sepekan, seseorang menghabiskan waktu antara 7-10 jam bersama saudara sekandung.

Tak heran, bila karakter, sifat, dan kebiasaan seseorang terkadang memiliki kemiripan dengan saudara kandung, bukan?

Peran saudara kandung juga diungkapkan Khadijah B. Watkins, MD, asisten profesor psikiatri di Weill Cornell Medical College. Menurutnya, saudara sekandung berperan penting sebagai pembentuk, mentor, dan juga konselor pribadi seseorang hingga dewasa.

Sebuah studi yang meneliti tentang hubungan persaudaraan dengan kesehatan mental yang dilakukan oleh Elizabeth Ochoa, PhD, mengungkap 8 fakta menarik berikut:

Memberi tauladan sifat dermawan

Dalam suatu keluarga dengan jumlah anggota banyak, kakak tertua cenderung berperan sebagai “orangtua pengganti” yang mencontohkan tindakan-tindakan teladan bagi seseorang. Hal ini berguna dalam pembentukan karakter kepemimpinan seseorang.

Studi di Brigham Young University mengungkapkan, seseorang dengan empati tinggi dan kerap membantu teman dan tetangga di lingkungan sekitarnya adalah mereka yang merasa dicintai dan dilindungi oleh saudara kandungnya.

Menginspirasi minat dan bakat

Saudara berperan sebagai sumber motivasi yang menginspirasi seseorang menemukan minat dan bakatnya.

Anak pertama cenderung cakap dan lebih termotivasi, dengan demikian lebih dulu mencapai sukses dalam pencarian minat dan mengembangkan bakatnya. Mereka menginspirasi yang lain.

Anak tengah, terinspirasi dari kesuksesan sang kakak dan keinginan untuk menjadi contoh untuk adiknya, akan lebih kreatif dalam mencari minat mereka.

Sang bungsu, dengan pengaruh dan contoh yang diberikan kakak-kakaknya, cenderung mencoba hal baru yang didapat dari keduanya dan melakukannya di wilayah geografis yang berbeda.

Membangun kemampuan menyelesaikan masalah

Perselisihan antara saudara kandung kerap terjadi. Menurut Prof Ochoa, hal ini lumrah. Justru hal ini akan menimbulkan peran, dimana seseorang akan belajar bagaimana cara bertoleransi, berbagi, mendengar, dan yang terpenting berkomunikasi dengan efektif.

Ciptakan sifat kesetiaan

Secara natural, saudara akan saling menjaga, hidup dan mati. Hal demikian membentuk kesetiaan antar saudara, meskipun mereka berhenti tinggal bersama atau tidak bertemu dalam periode yang lama.

Pengendali kesehatan

Gaya hidup, termasuk gaya makan, berpakaian, dan berolahraga yang dicontoh dari saudaranya menjadi faktor penentu kesehatan seseorang. Dalam satu penelitian dibuktikan bahwa obesitas yang dialami seseorang akan cenderung “menular” pada saudaranya, karena mereka menjalani diet dan gaya hidup yang sama.

Pemberi efek “sibling spillover”

Hubungan persaudaraan juga dapat memberi efek sibling spillover, yakni cenderung meniru prestasi akademik yang berhasil dicapai oleh saudaranya yang lain.

 

Sumber: Natgeo