Yuk, Bijak Gunakan Antibiotik [scienceblog]

Yuk, Bijak Gunakan Antibiotik

PinkKorset.com, Jakarta – Penggunaan antibiotik (AB) yang tidak bijak ternyata dapat menyebabkan resistensi bakteri terhadap AB.

Bakteri penyebab penyakit sebenarnya akan mati bila terpapar antibiotik dalam jumlah yang sesuai.

Sayangnya, selama ini banyak pihak menyalahgunakan peran antibiotik. Tidak hanya kalangan medis, masyarakat hingga peternak dan petani pun kerap menggunakan AB tanpa prosedur.

Analisis Data Riskesdas 2013 mencatat, sebanyak 31% rumah tangga menyimpan antibiotik dan 69% antibiotik menjadi obat sisa. Padahal konsumsi AB seperti Amoksisilin, Kotrimoksazol, Antibiotik Topikal, Kuinolon, Ampisilin, Sefalosporin, tetrasiklin, Kloramfenikol, Sulfonamid dan Anti tuberculosis, harus sesuai resep dokter dengan ketentuan harus dihabiskan.

Tidak hanya itu. AB juga kerap digunakan peternak dan petani sebagai insektisida tanaman, campuran pakan ternak ayam, sapi, kambing, ikan, udang dan sebagainya. Bahan makanan tersebut dan turunannya, seperti telur dan susu, akan mengandung residu AB rendah, yang justru berpotensi besar membuat bakteri resisten.

Hal ini menyebabkan bakteri bertahan dan bermutasi menjadi ganas atau kebal, yang dalam dunia medis disebut Antimicrobial Resistence (AMR). Jumlah kematian akibat infeksi bakteri pun semakin meningkat.

dokter,-pil

Dr Hari Paraton, Sp.OG(K), Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) mengatakan, untuk menghindari risiko AMR, ada beberapa hal yang bisa diterapkan pada diri sendiri.

Apa saja?

  1. Jangan memaksa dokter meresepkan AB bila tidak membutuhkannya.
  2. Bila diresepkan AB oleh dokter, tanyakan apakah benar-benar Anda memerlukannya.
  3. Habiskan AB yang telah diresepkan dokter dan jangan disisakan.
  4. Jangan membeli dan menyimpan AB tanpa resep dokter.
  5. Jangan konsumsi AB bila tidak terinfeksi bakteri.                                                                   Cek darah melalui uji laboratorium dapat mengindikasikan infeksi bakteri. Bila leukosit tinggi, Anda terinfeksi bakteri.
  6. Biarkanlah tubuh membentuk antibodi sendiri. Penyakit demam biasa (batuk & coryza/infeksi saluran pernapasan akut) dan diare tanpa pendarahan tidak perlu menggunakan antibiotik.
  7. Cermat memilih bahan makanan yang tidak mengandung residu AB. Bahan makanan tersertifikasi organik salah satu pilihan bijak.