10 Tren Teknologi 2016 [engadget]

10 Tren Teknologi 2016

PinkKorset.com, Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi semakin memanjakan konsumen. Apa saja tren teknologi tahun ini?

Membaca kebutuhan konsumen saat ini, Ericsson ConsumerLab melansir 10 tren konsumer teratas 2016 yang dirangkum dari 1,1 miliar opini konsumen di 24 negara dan 46 juta pengguna smartphone di 10 kota besar.

Vice President Marketing and Communications Ericsson Indonesia, Hardyana Syintawati mengatakan, laporan tahunan kelima ini menunjukkan konsumen percaya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan akses internet yang tertanam pada seluruh gadget, perangkat rumah tangga, bahkan di dalam tubuh.

“Tren futuristik ini menciptakan paradigma baru seperti AI dan virtual reality,” katanya saat jumpa pers Ericsson ConsumerLabs, 10 Hot Consumer Trends for 2016 di Jakarta Selasa (19/1/2016).

Lalu, apa saja tren konsumer 2016?

1. The Lifestyle Network Effect

Sebanyak 4 dari 5 orang mengalami efek manfaat layanan online dan meningkatkan banyak pengguna. “Layanan online merubah gaya hidup. Contohnya saat ini orang lebih percaya opini publik (forum atau blog) ketimbang para ahli,” katanya.

Secara global, 1 dari 3 pengguna telah berpartisipasi economy sharing. Orang semakin mudah mendayagunakan aset. Misalkan dengan memanfaatkan motor menjadi ojek online yang bisa menghasilkan keuntungan. Bahkan di luar negeri mulai marak peminjaman peralatan rumah tangga (seperti tangga dan perlengkapan berbekyu) untuk rumah kecil/apartemen.

2. Streaming Natives

Remaja usia 16-19 tahun merupakan generasi streaming native. Sebanyak 49% dari mereka menonton video youTube lebih dari 1 jam setiap harinya. “Dampak peningkatan operator jaringan di Indonesia 2011-2015 naik 3 kali lipat,” ucap Hardyana.

3. Al Ends The Screen Age

AI memungkinkan interaksi obyek tanpa layar smartphone. Bahkan, 1 dari 2 pengguna smartphone memprediksikan smartphone menjadi hal kuno pada 5 tahun mendatang.

4. Virtual Gets Real

Teknologi ini semakin menghapus jarak dengan menghubungkan antar orang secara virtual. Orang akan terbiasa video conferencing melalui hologram. Belanja tanpa perlu datang ke toko, cukup melalui hologram dengan kamera 3D dapat mencoba barang.

5. Sensing Home

Rumah dapat merawat dirinya sendiri dengan AI. Bangunan akan memiliki sensor yang mendeteksi kerusakan dinding, adanya rayap, kebocoran, mengatur cahaya dari luar (matahari) maupun ventilasi. Sebanyak 55% pengguna smartphone percaya  jika batu bata memiliki sensor.

sensing-home

6. Smart Commuters

Sebanyak 68% konsumen ingin terkoneksi layanan komuter yang terpersonalisasi. Mereka ingin tak ingin menjadi obyek pasif, misalkan optimalisasi jaringan online dan sistem navigasi yang terhubung smartphone.

7. Emergency Chat

Tak hanya layanan telepon darurat (misalkan 112), tetapi juga tersedia layanan layanan emergency chat yang dibutuhkan saat situasi tertentu tanpa berbayar. Sebanyak 6 dari 10 konsumen tertarik dengan aplikasi yang memberi informasi tentang bencana alam.

8. Internalables (connectivities device di dalam tubuh)

Gadget tang dipakai di tubuh (weareable device) sudah tren sejak 3-4 tahun lalu. Namun, prediksi berikutnya yakni perangkat canggih yang dapat dipasang di dalam tubuh (internalables).

Tujuannya meningkatkan kemampuan tubuh. Misalkan sensor internal untuk mengukur kesehatan dan meningkatkan fungsi tertentu. Sebanyak 8 dari 10 pengguna berharap alat ini meningkatkan sensor penglihatan, daya ingat dan pendengaran.

9. Everythings Gets Hacked

Sebagian besar pengguna smartphone percaya bahwa hacking dan virus akan terus menjadi sebuah masalah. Namun, ada dampak positif, yakni 1 dari 5 orang menjadi lebih yakin bekerja di organisasi bisa memecahkan masalah peretasan yang dialaminya.

10. Netizen Journalist

Konsumen membagi informasinya lebih dari sebelumnya. Hal itu dipercaya meningkatkan pengaruh mereka pada masyarakat. Lebih dari sepertiga orang percaya jika membocorkan kondisi perusahaannya pada media sosial berdampak lebih besar daripada melapor ke pihak berwenang.