Ajak Anak Masak, Repot atau Bermanfaat? [Epicurious]

Ajak Anak Masak, Repot atau Bermanfaat?

PinkKorset.com, Jakarta – Aktivitas Anda di dapur kadang menarik perhatian, sehingga anak ingin terlibat.

Berbagai kegiatan Anda lakukan di dapur. Mulai dari memotong bawang, mencuci sayuran, menggoreng, hingga menyajikan makanan di piring. Tak jarang kegiatan ini menarik minat anak, sehingga ia ingin terlibat.

Anda merasa repot melibatkan anak memasak bersama?

Pakar Nutrisi Sari Sunda Bulan mengatakan, awalnya memang merepotkan mengajak anak masak bersama. Namun, di balik kegiatan ini tersimpan banyak pelajaran berharga.

Menurutnya, mengajak anak belanja, memasak dan menyajikan makanan, dapat memperkenalkan asupan gizi seimbang sejak dini. “Anak menjadi terbiasa mengenal porsi makan dengan gizi seimbang hingga dewasa,” ucapnya saat acara Nestlé Healthy Kids-International Chefs Day 2016 di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Melalui proses pengenalan bahan makanan, gizi seimbang, proses memasak dan penyajian yang menyenangkan, anak akan mengadopsi pola makan sehat. “Dengan begitu, kemungkinan anak menjadi pemilih makanan (picky eater) akan berkurang,”katanya.

Berbekal kebiasaan mengajak anak masak bersama pun ternyata dapat menurunkan minat anak mengonsumsi makanan gizi tidak seimbang (junk food). Asalkan orangtua juga konsisten mengajarkan pola makan sehat.

Menurut Sari, anak perlu dikenalkan aneka bahan makanan dan tidak membatasi hanya makan tertentu saja. “Kalau anak tidak suka, maka tawarkan jenis makanan sehat lainnya,” sambungnya.

Ia pun tidak melihat adanya masalah bila si anak lebih suka makan ayam goreng saja. Asalkan orangtua selalu menyediakan makanan penyeimbangnya seperti buah dan sayur.

Memasak bersama anak bisa dilakukan sejak anak terlihat antusias dan motorik halus sudah berkembang baik. Umumnya dapat dilakukan pada anak usia sekolah.

Sari menuturkan, anak di bawah usia sekolah dapat diperkenalkan masak melalui kegiatan mengaduk adonan atau bahan dan memanggang. Sementara kegiatan memotong dan memasak di atas kompor dapat dikerjakan orangtua. Namun orangtua juga perlu mengajarkan proses tersebut.

Untuk mengajak anak mengenal pola makan sehat sejak dini, PT Nestlé Indonesia menggelar Nestlé Healthy Kids-International Chefs Day 2016 bertajuk Art on a Plate bekerja sama dengan Association of Culinary Professionals Indonesia (ACPI).

Head of Corporate Communication PT Nestlé Indonesia Nur Shilla Christianto menjelaskan, program ini memperkenalkan anak-anak Indonesia tentang makanan sehat melalui memasak bersama di dapur.

“Selain berikan mereka kesempatan bereksplorasi dan berkreasi. Tetapi juga mendorong penerapan pola makan sehat dan gizi seimbang pada anak sejak dini,” katanya.

Nestlé Healthy Kids merupakan salah satu program Creating Shared Value berskala global dari Nestlé. Program ini telah berjalan di Indonesia sejak 2010 dan telah melibatkan 208 sekolah dasar di seluruh Indonesia. Pada tahun ini perwakilan peserta dari tiga sekolah dasar turut berpartisipasi, antara lain SDN Cilandak Barat 03 Pagi, SDN Ragunan 14 dan SDN Ragunan 05.

Para siswa, orangtua dan guru berkesempatan belajar dan berkreasi di dapur membuat pizza hingga salad dengan gizi seimbang. Bersama para chef ACPI, mereka juga mendapatkan edukasi persiapan, pengolahan, penyajian masakan serta higiene dan sanitasi.