Bayi Caesar Berisiko Alergi [google]

Bayi Caesar Berisiko Alergi

PinkKorset.com, Jakarta – Bedah Caesar kerap menjadi pilihan ibu saat melahirkan. Namun, sayangnya metode ini menimbulkan risiko alergi bagi si bayi.

Konsultan Alergi-Imunologi Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) DR. Dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) mengatakan, bayi yang lahir melalui cara Caesar berisiko terkena alergi. Hal ini terjadi akibat terhalangnya pembentukan antibodi.

Menurutnya, bakteri baik di vagina akan menginfeksi dan memacu tubuh bayi untuk membentuk imunitas, sehingga risiko alergi dapat ditekan.

“Melahirkan secara normal justru memberi kesempatan bayi untuk kontak langsung dengan bakteri baik di vagina,” katanya saat peluncuran buku Mengenal Alergi Pada Anak dan website alergianak.com di Jakarta, Minggu (10/4/2016).

Dr. Zakiudin menambahkan, bayi yang lahir melalui bedah Caesar tercatat memiliki risiko asma 20% dan alergi rhinitis 23%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bayi yang dilahirkan secara normal.

Sebagai info, infeksi dan alergi saling terkait. Di negara maju, kasus infeksi rendah karena tingkat kebersihan tinggi. Namun di sisi lain, banyak kasus alergi tercatat.

Sebaliknya pada kondisi kesehatan warga di negara-negara miskin dan berkembang. Dengan tingkat kebersihan rendah, banyak kasus infeksi namun sedikit kasus alergi.

“Tapi bukan berarti harus jorok-jorokan supaya tidak alergi, yang ada justru infeksi,” ucapnya.

Dr. Zakiudin menuturkan, risiko alergi pada bayi dapat ditekan dengan memberikan probiotik khusus bayi maupun vaksinasi. Menurutnya langkah ini menginfeksi bayi dengan bakteri baik sehingga merangsang sistem imun.

Mencegah risiko alergi pada anak juga menghemat biaya hidup. Berdasarkan penelitian dr. Zakiudin pada 2014 di Jakarta, menghindari risiko alergi pada anak dapat menekan biaya jutaan rupiah per tahun.

“Kalau kita mencegah alergi dapat menghemat Rp4-5 juta per tahun,” pungkasnya.