Bypass VS Ring Jantung, Pilih Mana? [foxnews]

Bypass VS Ring Jantung, Pilih Mana?

PinkKorset.com, Jakarta – Ada dua cara bedah yang dapat dilakukan untuk menangani serangan jantung, yaitu bedah bypass dan pemasangan cincin (ring). Mana yang lebih baik?

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah di area jantung terhenti akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner jantung. Kondisi ini dikenal sebagai jantung koroner.

Survei Kesehatan Nasional menyebutkan, tiga dari seribu atau 4% penduduk Indonesia menderita jantung koroner.

Hingga kini ada dua metode operasi yang dikenal untuk untuk menangani serangan jantung, yakni bedah bypass atau pemasangan cincin.

Keduanya bertujuan mengalirkan darah yang tersumbat ke jantung. Pemilihan bedah akan disesuaikan dengan kondisi pasien melalui pertimbangan catatan medis terlebih dahulu.

Bypass

Bedah bypass dilakukan dengan cara membuka rute baru agar aliran oksigen dalam darah ke arteri koroner kembali lancar. Tindakan ini cocok untuk pasien yang mengalami penyumbatan terhadap beberapa arterinya.

Dilihat dari segi risiko, bedah bypass dianggap lebih aman dibanding pemasangan cincin yang memiliki risiko sampai 0,5%.

“Banyak masyarakat awam menilai, pasang cincin lebih aman padahal sebaliknya. Bahkan jika dilihat dari segi harga, bedah bypass lebih murah, “ tutur Senior Consultant Cardiology, dr. Antono Sutandar, Sp.Jp(K) saat media gathering di Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta.

Ring Jantung

Pemasangan cincin difokuskan untuk membuka satu arteri pembuluh darah melalui kateter. Arteri akan terbuka lebar saat balon dikembangkan, lalu cincin akan ditinggalkan pada pembuluh darah tersebut agar tidak kembali menyempit.

Ada dua jenis cincin, yakni logam dan plastik atau polymer. CIncin polymer ini bisa mencair dalam kurun waktu sekitar lima tahun.

Butuh sekitar satu tahun untuk pembuluh darah merekontruksi. Namun ukuran cincin polymer yang cukup tebal menyebabkan pasien dengan pembuluh darah kecil tak bisa menempuhnya.