Ingin Bisnis Salon? Sekolah Dulu di Sini [dragonrouge]

Ingin Bisnis Salon? Sekolah Dulu di Sini

PinkKorset.com, Jakarta – Bila Anda tertarik untuk berbisnis salon, kini ada sekolah untuk para pengusaha salon.

Ya. L’Oréal Professionnel menghadirkan L’Oréal Business School (LBS) untuk mengembangkan kemampuan berbisnis pengusaha salon.

Program edukasi jangka panjang ini mulai diperkenalkan di Indonesia pada 8 Maret 2016. Program ini merupakan bagian dari pilar inspirasi Salon of The Future, salah satu misi L’Oréal Professionnel yang diselenggarakan serentak di 130 negara dunia.

Mengapa sekolah bisnis salon?

Pasar salon di Indonesia masih menggiurkan. Jumlah salonnya yang hanya 115 ribu, belum sebanding dengan penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta jiwa.

Agar pemain salon dapat menjalani bisnisnya dengan baik, LBS memberikan inspirasi kreasi untuk bisnis salon, khususnya di Indonesia.

“Kami membuat L’Oreal Business School untuk mengajak para hairdresser menapaki masa depan salon di Indonesia. Sekolah ini merupakan perwujudan pilar edukasi dari merek profesional kami, L’Oreal Professionnel,”ujar National Key Account Manager PT L’Oréal Indonesia Julia Siregar kepada Pinkkorset di Jakarta, Selasa (8/3/2016).

 

Menurut riset L’Oreal,  apabila seorang perempuan diberikan uang 1 juta rupiah untuk memperbaiki penampilan dan kecantikan, salon bukan pilihan utama bagi mereka. Ada lima jawaban yang paling banyak diberikan. Yang paling tinggi adalah pakaian, disusul make up, spa, skin care, dan terakhir salon.
Julia meyakini, dunia hairdressing tidak akan mengalami perubahan berarti apabila para pelakunya hanya melakukan strategi yang sama. Maka itu, pihaknya mengajak para hairdresser untuk memahami perubahan yang terjadi di lansekap bisnis salon Indonesia.
Tiga hal yang diajarkan di LBS
Ada tiga materi penting yang diajarkan di L’Oreal Business School. Pertama, mengenai kepuasan pelanggan. Kedua, solusi bisnis yang didesain secara spesifik. “Kami memahami setiap salon punya keunikan sendiri. Kami membantu menyusun prioritas dan langkah kerja untuk bisa mencapai sukses,” tutur Julia.
Ketiga, memberikan jalur pelatihan yang lengkap, progresif, dan berjenjang bagi para hairdresser maupun mereka yang ingin menekuni bisnis salon.
Ketiga materi itu disalurkan ke dalam tiga program berjenjang. Pertama, program Start Up (4 hari) yang berisi seminar bisnis sehari. Kedua, bachelor (7 hari) dengan enam kali training dan seminar. Ketiga, Master Degree (7 hari) yang diisi dengan training.

LBS mencakup seluruh Indonesia dan harus dilakukan dengan cermat sehingga menjadi program berkesinambungan. “Sangat hati-hati supaya tidak jadi program yang selesai begitu saja. Saat ini kami fokus dari jenjang paling dasar, Start Up,” katanya lagi.

Wilayah Jabodetabek menjadi fokus awal program ini. Salah satu topik Start Up yang dikenalkan yakni Salon Emotion melalui seminar bisnis dan e-salon coaching.

Salon Emotion merupakan salah satu topik pada jenjang Start Up yang memberikan role model salon inspiratif untuk dipraktikkan melalui LBS ke seluruh dunia.

“Kami fokus untuk menciptakan salon emotion, yaitu salon yang tidak sebatas soal penampilan dan visual. Akan tetapi harus memahami ketiga hal utama, yaitu service,experience, dan place,” terang Julia.

L’Oréal Professionnel bekerjasama salon Rizos di Madrid, Spanyol mendirikan Salon Emotion pertama di dunia pada dua tahun silam.

LBS khusus dibuka bagi para partner salon L’Oréal, meliputi merek Kérastase, L’Oréal Paris dan Matrix. Hingga saat ini, terdapat ratusan salon partner Kérastase, 10.000 partner salon L’Oréal Paris dan ribuan salon partner Matrix.

“Kami menggandeng partner pengusaha salon L’Oréal Professionnel karena memiliki satu visi. Untuk prosedur keikutsertaan diserahkan pihak brand masing-masing,” katanya.

Julia mengatakan, salah satu parameter keberhasilan LBS yakni mampu merubah sudut pandang pengusaha salon. “Dikatakan berhasil jika cara berpikir mereka berubah, bahwa salon harus mengikuti perubahan disekeliling kita. Ini yang paling sulit,” pungkasnya.