Kenali Gejala Serangan Jantung [medicalnewstoday]

Kenali Gejala Serangan Jantung

PinkKorset.com, Jakarta – Seringkali orang menyepelekan gejala serangan jantung karena keliru menilai  tanda-tandanya.

Serangan jantung (sindroma koroner akut) atau biasa disebut angin duduk ditandai keluhan rasa tidak nyaman di dada yang berlangsung selama 20 menit. Gejala ini muncul saat istirahat maupun beraktivitas yang disertai keringat dingin, ketakutan, sesak napas, pingsan dan bahkan kematian mendadak (sudden death).

Spesialis Jantung Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Dr. dr. Ismoyo Sunu, SpJP(K), FIHA, FasCC mengatakan, masih banyak orang keliru menilai gejala serangan jantung. Mereka menganggap nyeri di dada hanya sebatas masuk angin maupun sakit maag. Padahal bisa dibedakan secara sederhana.

“Misalkan sakit dada tidak dipengaruhi napas dan gerakan,” ucapnya acara Power Your Life, Hari Jantung Sedunia Kemenkes RI di Jakarta, Kamis (22/9/2016).

Ia menjelaskan, nyeri di dada yang disebabkan serangan jantung tidak dipengaruhi napas dan gerakan. Jika nyeri dada hilang setelah menarik napas dalam berarti disebabkan masalah paru-paru.

Nyeri dada akibat serangan jantung cenderung berbeda dari rasa nyeri biasanya. Tak hanya itu, gejala serangan jantung tidak hanya terletak di satu titik saja. Nyeri bisa saja muncul di belakang tulang dada, belakang tulang dada menjalar ke leher, dari dada menjalar ke bahu dan dada, dari dada menjalar ke rahang, dari dada bawah menuju ulu hati serta di punggung di antara kedua belikat.

Berdasarkan tingkat keparahan serangan jantung dikelompokan menjadi tiga, antara lain angina pektoris tidak stabil, non-stemi (ST-Elevation Myocardial Infarction) dan stemi. Penanganan tipe angina pektoris tidak stabil dan non stemi tidak jauh berbeda. Sementara tipe stemi membutuhkan tindakan pembukaan sumbatan pembuluh darah jantung segera (reperfusi) dengan memasang balon dan ring.

“Ketiganya bisa menyebabkan kematian,” sambungnya.

Serangan jantung adalah salah satu tanda Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang muncul akibat penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) di pembuluh darah koroner. PJK terbagi menjadi dua yaitu nyeri dada (angina) stabil dan serangan jantung.

Dr. Sunu menjelaskan, serangan jantung akut kadang tidak terdeteksi melalui alat treadmill bila sumbatan pembuluh darah di bawah 60% atau 70%. Sedangkan deteksi CT Scan dapat mudah diketahui. Pasien Penyakit Jantung Koroner dengan sumbatan pembuluh darah 50% masih bisa beraktivitas lari. Hanya saja masalah muncul ketika kerak (plak) sumbatan pecah dan menyebar ke pembuluh darah normal.

“Inilah yang disebut sumbatan total mendadak atau serangan jantung,” tutupnya.